
Tarif Tol Cibitung-Cilincing Diprotes Pengusaha, Ini Kata Menteri PU

Jakarta, CNBC Indonesia - Ramai keluhan dari kalangan pengusaha logistik soal mahalnya tarif Tol Cibitung-Cilincing (JTCC) akhirnya ditanggapi langsung oleh Menteri Pekerjaan Umum (PU), Dody Hanggodo. Ia berjanji akan memeriksa penyebab mahalnya tarif tol yang membuat banyak truk logistik enggan melintasi jalur tersebut.
Saat ditanya apakah ada kemungkinan penerapan batas maksimum tarif untuk Jalan Tol Cibitung-Cilincing, Dody menyatakan bahwa hingga kini tidak ada ketentuan soal tarif maksimum. Meski begitu, ia menekankan pihaknya berjanji akan menelusuri lebih lanjut penyebab mahalnya tarif yang dikeluhkan oleh para pengusaha logistik.
"Maksimum tarif sih nggak ada, tapi nanti saya cek deh ya kenapa kok sampai semahal itu. Ini saya cek dulu ya," kata Dody saat dimintai tanggapan oleh CNBC Indonesia, dikutip Kamis (31/7/2025).
Sebelumnya, PT Cibitung Tanjung Priok Port Tollways (CTP Tollways) selaku pengelola JTCC pun sudah buka suara. Direktur Utama PT CTP Tollways, Yaya Ruhiya menegaskan, pihaknya selaku pengelola JTCC menjalankan operasional sesuai dengan regulasi pemerintah, termasuk dalam hal penetapan tarif tol.
"PT Cibitung Tanjung Priok Port Tollways (CTP Tollways) menghargai perhatian dan masukan dari para pelaku usaha serta masyarakat terkait ruas Tol Cibitung-Cilincing. Sebagai Badan Usaha Jalan Tol (BUJT), kami menjalankan operasional sesuai regulasi yang ditetapkan pemerintah, termasuk dalam hal penetapan tarif tol yang mengacu pada formula resmi dan mempertimbangkan berbagai aspek, mulai dari kepentingan publik, investasi, operasional, serta pemeliharaan," ujar Yaya kepada CNBC Indonesia.
Ia menjelaskan, JTCC dibangun dengan spesifikasi teknis untuk mendukung logistik berat dan memberikan akses langsung ke pelabuhan, yang merupakan bagian penting dari upaya memperkuat rantai pasok nasional.
"Kami terus berkoordinasi dengan Kementerian PU (Pekerjaan Umum), Badan Pengatur Jalan Tol (BPJT), dan pemerintah daerah untuk mengoptimalkan pemanfaatan ruas tol ini, termasuk melalui sosialisasi manfaat kepada pelaku logistik serta penguatan layanan operasional," katanya.
Ketua Umum Asosiasi Logistik Indonesia (ALI) Mahendra Rianto menyampaikan bahwa tarif JTCC dirasa terlalu mahal, terutama untuk kendaraan logistik golongan 3, 4, dan 5.
"Situasi ekonomi sekarang sulit. Pertumbuhan ekonomi bahkan tak sampai 5%. Kami sudah lama usulkan agar pemerintah mulai koreksi biaya logistik, salah satunya tarif tol," kata Mahendra kepada CNBC Indonesia, dihubungi terpisah.
Mahendra menyebut tarif tol berkontribusi besar terhadap ongkos angkut barang. Bahkan, ia menilai, tarif tol logistik saat ini tidak adil, mengingat sektor logistik justru dikenakan biaya tertinggi.
![]() Pembangunan Tol Ruas Tol Cibitung - Cilincing (Dok. Kementerian PUPR) |
"Dulu tol dibangun dengan pertimbangan volume logistik. Tapi saat sudah jadi, justru logistik dikenai tarif paling mahal. Ini tidak sesuai," ujarnya.
Adapun tarif Tol Cibitung-Cilincing untuk kendaraan logistik, disebut Mahendra mencapai di atas Rp100 ribu. "Kami setuju JTCC dibangun untuk memperlancar logistik. Tapi kalau tarifnya tinggi, bebannya jatuh ke pelaku transportasi," lanjut dia.
Alhasil, banyak truk logistik lebih memilih jalan arteri ketimbang masuk tol. "Kami tetap harus jalan, tapi pelanggan kami, yakni industri, tidak mau menanggung selisih tarif itu. Jadi kami lewat jalan biasa," ucap Mahendra.
Beberapa jalur alternatif yang digunakan truk, menurutnya, antara lain keluar dari Bekasi Barat lalu masuk lewat Pondok Ungu hingga Cakung Barat, atau lewat Cawang menuju Jalan D.I Pandjaitan sebelum sampai ke Pelabuhan Tanjung Priok.
Mahendra pun menyarankan agar ada skema subsidi atau tarif khusus bagi logistik. "Kalau operator tol tidak bisa menurunkan tarif karena harus bayar utang, ya pilihannya tarif tetap, tapi tidak ada yang lewat. Apa bisa bayar utang? Enggak," tegasnya.
"Kalau tarif diturunkan, lalu semua truk diarahkan lewat situ, akan lebih ramai, ada pemasukan, dan bisa tetap bayar utang. Lebih baik murah tapi ramai, daripada mahal tapi kosong," imbuh Mahendra.
Pernyataan senada juga disampaikan Ketua Umum Asosiasi Logistik dan Forwarder Indonesia (ALFI), Akbar Djohan. Ia menyebut JTCC memang dirancang sebagai jalur utama dari kawasan industri timur Jakarta menuju Pelabuhan Tanjung Priok, untuk mengurangi beban lalu lintas di Tol Jakarta-Cikampek dan Tol Dalam Kota.
Namun, Akbar menyadari biaya investasi pembangunan JTCC yang tinggi ikut mendorong tarif menjadi lebih mahal.
"Sehingga penggunaan akses tol Cibitung-Cilincing menjadi bukan sebagai akses utama bagi angkutan barang jika mempertimbangkan biaya tarifnya," ujar Akbar.
Ia juga menyampaikan bahwa dalam praktiknya, pengemudi truk diberi kebebasan mengatur rute dengan uang operasional yang diserahkan langsung oleh perusahaan. Alhasil, banyak sopir memilih rute termurah agar mendapatkan sisa uang saku lebih banyak.
"Seringkali driver lebih memilih jalur lintas jalan yang lebih hemat pengeluaran biaya, untuk jadi tambahan uang saku driver sendiri," jelasnya.
Namun, ia menekankan bahwa dari sisi pengusaha, keselamatan dan ketepatan waktu tetap menjadi prioritas. "Driver akan prioritaskan ambil jalur lintas jalan termurah, namun tetap bisa in timely manner (tepat waktu) tiba di tujuan," tandas Djohan.
Sebelumnya, Senior Consultant Supply Chain Indonesia (SCI), Sugi Purnoto juga menyoroti mahalnya tarif JTCC yang disebut mencapai 50% lebih tinggi dibandingkan tol lain seperti Jakarta-Cikampek dan jalan arteri.
"Tarif tinggi membuat pengusaha logistik memilih rute lain. Potensi JTCC untuk efisiensi jadi berkurang," ujarnya.
Ia pun mendorong evaluasi tarif agar lebih kompetitif. "Kalau tarif bisa turun 60% atau setara dengan tol JORR 2, minat pelaku logistik akan meningkat. Ini bisa meningkatkan pendapatan tol itu sendiri," kata Sugi.
Menurutnya, efisiensi logistik bisa meningkat hingga 50% jika tarif tol bersahabat, baik dari sisi waktu, biaya operasional, maupun pengurangan risiko kecelakaan.
(wur)
[Gambas:Video CNBC]
Next Article Video: Perhatian! Tarif 22 Ruas Jalan Tol Bakal Segera Naik
