Video: Produksi Sawit Stagnan, Riset Bibit-Pembasmi Hama Kian Mendesak

Jakarta, CNBC Indonesia- Pemerintah RI terus mendorong kinerja industri sektor sawit sebagai salah satu sektor unggulan bagi perekonomian Tanah Air yang berkontribusi terhadap penerimaan devisa melalui ekspor Crude Palm Oil (CPO) dan olahannya sekaligus menyerap tenaga kerja yang besar.

Gabungan Pengusaha Kelapa Sawit Indonesia (GAPKI) menyebutkan peran sektor sawit yang menjadi komoditas ekspor unggulan RI tidak lepas dari keberhasilan pemerintah yang mengembangkan sawit sejak tahun 1980-an hingga saat ini mampu memproduksi 53 juta ton per tahun.

Ketua Bidang Riset dan Pengembangan GAPKI, Dwi Asmono mengatakan inovasi teknologi termasuk riset terkait benih hingga program intensifikasi terkait teknologi budidaya sawit hingga ekstensifikasi lahan menjadi kunci bagi meningkatnya kinerja sektor sawit saat ini yang mengalami stagnasi produksi.

Meski demikian, proses Riset dan Pengembangan (R&D) sawit harus terus dilakukan untuk meningkatkan produktivitas yang berkelanjutan hingga menaikkan nilai tambah produk olahan sawit. GAPKI terus mengembangkan riset dan teknologi terkait inovasi benih hingga inovasi dalam menghadapi kondisi lingkungan dan perubahan cuaca termasuk persoalan hama Ganoderma dan pemupukan.

Seperti upaya yang diperlukan dalam R&D sektor sawit untuk mengatasi beragam masalah sektor sawit? Selengkapnya simak dialog Sarah Ariantie dengan Ketua Bidang Riset dan Pengembangan Gabungan Pengusaha Kelapa Sawit Indonesia (GAPKI)/Direktur R&D PT Sampoerna Agro Tbk (SGRO), Dwi Asmono dalam Squawk Box, CNBC Indonesia (Kamis, 31/07/2025)