
Chaos! Negara Ini Krisis, Warga Mulai Penjarahan-Polisi Tembak Mati

Jakarta, CNBC Indonesia - Angola berada dalam krisis ekonomi dan keamanan. Tercatat, demonstrasi besar di negara itu telah menjalar menuju penjarahan massal dan penembakan polisi.
Mengutip Arab News, Rabu (30/7/2025), tembakan sporadis terdengar di Ibu Kota Luanda dan beberapa kota lainnya pada Senin dan Selasa ketika orang-orang menjarah toko dan bentrok dengan polisi ketika kekerasan meletus selama aksi mogok taksi. Sejauh ini, 22 orang dilaporkan tewas.
Aksi mogok tersebut merupakan yang terbaru dari serangkaian protes setelah harga bahan bakar dinaikkan dari 300 kwanza (Rp 5.400) menjadi 400 kwanza (Rp 7.000) per liter pada 1 Juli, yang menekan biaya hidup jutaan orang miskin di salah satu produsen minyak terbesar di Afrika.
"Kami menyesalkan 22 kematian, termasuk seorang petugas polisi," kata Menteri Dalam Negeri Manuel Homem kepada wartawan dalam konferensi pers pada Rabu. "Hampir 200 orang terluka dalam kekerasan tersebut, dan lebih dari 1.200 orang telah ditangkap."
Toko-toko dan bisnis tetap tutup di Luanda pada Rabu ketika pasukan keamanan berpatroli di kota tersebut. Jalanan sebagian besar kosong karena orang-orang tetap di rumah, meskipun ada beberapa antrean di luar pom bensin dan toko.
Polisi di kota Lubango di selatan negara itu mengonfirmasi secara terpisah bahwa seorang petugas polisi telah menembak mati seorang remaja berusia 16 tahun pada hari Selasa.
"Remaja itu merupakan bagian dari kelompok yang mencoba menyerbu markas partai berkuasa MPLA," menurut sebuah pernyataan.
Kemarahan terhadap kenaikan harga juga menjadi fokus demonstrasi sekitar 2.000 orang di Luanda pada hari Sabtu, dengan para pengunjuk rasa juga menuduh adanya korupsi pemerintah. Protes serupa telah terjadi dua minggu sebelumnya.
TV Nzinga memperlihatkan para perempuan menangis di atas sesosok mayat di sebuah jalan di daerah Cazenga, Luanda, saat orang-orang berlarian keluar dari supermarket sambil membawa makanan dan barang-barang. Laporan itu tidak menyebutkan bagaimana orang tersebut tewas. Di daerah yang sama, seorang pemuda tewas di dekat sebuah supermarket, tampaknya akibat peluru nyasar.
Protes dan kerusuhan juga dilaporkan terjadi di luar ibu kota, termasuk di kota Huambo, sekitar 600 kilometer (370 mil) di utara Luanda. Gambar-gambar di media sosial juga menunjukkan protes di kota pesisir Benguela, di selatan ibu kota.
Negara berbahasa Portugis dengan penduduk lebih dari 36 juta jiwa ini memiliki tingkat inflasi tinggi yang mendekati 20% pada bulan Juni. Di sisi lain, tingkat pengangguran mencapai hampir 30%.
(tps/tps)
[Gambas:Video CNBC]
Next Article Negara Krisis Bertekad 'Bangkit dari Kubur' Anggarkan Belanja Jumbo
