
SKK Migas Upayakan Tambangan LNG Untuk Pembangkit PLN

Jakarta, CNBC Indonesia - Satuan Kerja Khusus Pelaksana Kegiatan Usaha Hulu Minyak dan Gas Bumi (SKK Migas) memastikan ketersediaan pasokan Liquefied Natural Gas (LNG) PT PLN Energi Primer Indonesia (PLN EPI). Terutama untuk kebutuhan pembangkit listrik.
Kepala Divisi Program dan Komunikasi SKK Migas Hudi D. Suryodipuro mengakui bahwa saat ini pihaknya tengah berupaya mengatasi potensi persoalan kekurangan pasokan gas LNG untuk kebutuhan kelistrikan nasional.
"Memang kita baru secure (LNG) itu sampai Juni, saat ini kan memang lagi proses bagaimana mensecure kebutuhan kargo. Prinsipnya adalah apapun yang sekarang dikerjakan sama teman-teman di commercial, itu adalah mencari, pokoknya kita berupaya untuk secure terkait dengan pasokan kebutuhan dari domestik itu sendiri," kata Hudi ditemui di Jakarta, Selasa (29/7/2025).
Oleh sebab itu, guna mengatasi masalah kebutuhan gas untuk kelistrikan nasional, SKK Migas melakukan skema swap gas dengan mengalihkan sebagian alokasi ekspor LNG untuk kebutuhan dalam negeri.
"Tapi itu kan kita harus lihat case by case, sama seperti kita update di awal tahun, di semester 1, kita akan melakukan secara periodik. Jadi sekarang sih proses ini kan Juli, kita akan update lagi untuk ke depannya," tambahnya.
Direktur Gas dan BBM PLN EPI Rakhmad Dewanto mengatakan, sekarang ini perusahaan sudah memenuhi kebutuhan gas hingga Juni 2025, dan masih menunggu arahan dari pemerintah untuk pasokan gas Juli hingga Desember.
"Jadi kalau berdasarkan perkiraan kita mungkin dari bulan Juli sampai Desember kita masih menunggu arahan pemerintah untuk pemenuhan 16 sampai 20 kargo LNG. Supaya kita bisa memastikan pasokan listrik berjalan dengan aman," jelasnya kepada CNBC Indonesia dalam program Energy Corner, Jumat (25/4/2025).
Rakhmad mengatakan, saat ini kebutuhan gas untuk pembangkit mengalami peningkatan. "Artinya kita upayakan energi lain ini bisa kita maksimalkan. Tetapi memang di PLN ini penggunaan gas ini memang istilahnya sesuatu yang kalau memang sudah bisa kita hindari dari energi lain memang mau tidak mau kita harus menggunakan gas," tambahnya.
Pihaknya juga tengah mencari beberapa kemungkinan pemasok gas lainnya jika memiliki kelebihan pasokan baik LNG maupun gas pipa
"Kemudian yang kedua juga kita mengeksplor possibility diskusi dengan beberapa pemasok LNG maupun gas pipa apabila ada tambahan pasokan baik dari ekses produksi mungkin ataupun ada penjadwalan ulang dari pembeli-pembeli lainnya yang bisa kita alihkan untuk PLN. Nah ini kita koordinasi erat dengan baik SKK Migas maupun dengan Dirjen Migas maupun dengan produsen gas dan LNG," tandasnya.
(pgr/pgr)
[Gambas:Video CNBC]
Next Article Waspada Listrik Korslet, Ini yang Harus Dilakukan Jika Rumah Banjir!