Internasional

Arab Saudi Ancam Israel, Tegaskan Tak Akan Normalisasi Hubungan Jika..

sef, CNBC Indonesia
29 July 2025 13:02
Bendera Arab Saudi tertiup angin melawan langit cerah, Provinsi Al Madinah, Yanbu, Arab Saudi pada 26 Desember 2019 di Yanbu, Arab Saudi. (Eric Lafforgue/Art in All of Us/Corbis via Getty Images)
Foto: Bendera Arab Saudi (Corbis via Getty Images/Eric Lafforgue/Art in All of Us)

Jakarta, CNBC Indonesia - Arab Saudi mengancam Israel. Negara itu tidak akan menormalisasi hubungan dengan Tel Aviv tanpa pembentukan negara Palestina dan berakhirnya perang di Gaza.

Hal ini ditegaskan menteri luar negeri kerajaan Senin. Sikap itu diutarakan Arab Saudi di tengah rumor kemungkinan kedua negara menjalin hubungan yang kian santer terdengar.

"Bagi kerajaan, pengakuan sangat terkait dengan pembentukan negara Palestina," kata Menteri Luar Negeri Pangeran Faisal bin Farhan dalam jumpa pers bersama mitranya dari Prancis, Jean-Noel Barrot, di New York, Amerika Serikat (AS), dikutip Anadolu dan Middle East Monitor, Selasa (29/7/2025).

Pernyataan keras itu terungkap di sela-sela konferensi internasional tingkat tinggi tentang implementasi solusi dua negara, yang diselenggarakan bersama oleh Arab Saudi dan Prancis.

Pangeran Faisal menjawab pertanyaan wartawan soal apakah Arab Saudi akan menyetujui Perjanjian Abraham- yang telah membuat Uni Emirat Arab, Bahrain, Sudan, Maroko membuka hubungan dengan Israel- menggunakan Palestina sebagai prasyaratnya.

"Perundingan hanya dapat dibuka terlebih dahulu jika konflik di Gaza berakhir dan penderitaan rakyat Gaza berkurang," ujarnya lagi.

"Karena tidak ada alasan, bahkan tidak ada kredibilitas, untuk membicarakan normalisasi dengan kematian, penderitaan, dan kehancuran yang terus-menerus di Gaza," tegasnya.

"Dan kemudian kita harus membicarakan pembentukan negara Palestina. Dan setelah itu tercapai, tentu saja kita dapat membicarakan normalisasi," tambahnya menyebut genosida Israel di Gaza harus dihentikan.

Sebelumnya, Prancis telah menjadi salah satu negara terbaru yang mengakui kedaulatan Palestina sebagai negara. Presiden Prancis Emmanuel Macron mengatakan bahwa Paris akan secara resmi mengakui negara Palestina dalam Sidang Umum PBB bulan September.

Arab Saudi menyambut baik hal itu. Langkah ini, ujar Faisal, mencerminkan langkah internasional yang serius untuk mewujudkan hak-hak sah rakyat Palestina.

Sejauh ini, 149 dari 193 negara anggota PBB telah mengakui Palestina. Jumlah yang terus meningkat sejak Israel memulai perang di Gaza pada Oktober 2023.

Israel telah menewaskan hampir 60.000 warga Palestina, kebanyakan perempuan dan anak-anak, di Gaza sejak Oktober 2023. Pengeboman tanpa henti telah menghancurkan daerah kantong tersebut dan menyebabkan kekurangan pangan.

November lalu, Mahkamah Pidana Internasional mengeluarkan surat perintah penangkapan untuk Perdana Menteri (PM) Israel Benjamin Netanyahu dan mantan Menteri Pertahanannya, Yoav Gallant, atas kejahatan perang dan kejahatan terhadap kemanusiaan di Gaza.

Israel juga menghadapi kasus genosida di Mahkamah Internasional atas perangnya di daerah kantong tersebut.


(sef/sef)
[Gambas:Video CNBC]
Next Article Arab Saudi Respons Israel Serang Iran, Katakan Ini

Tags

Related Articles
Recommendation
Most Popular