Internasional

Ukraina Ngamuk! "Hujan" Drone Gempur Rusia-99 UAV Ditembak Semalaman

sef, CNBC Indonesia
28 July 2025 21:10
Kebakaran dan asap membumbung di kota setelah serangan pesawat nirawak Rusia, di tengah serangan Rusia terhadap Ukraina, di Kyiv, Ukraina, 6 Juni 2025. REUTERS/Gleb Garanich
Foto: Perang Rusia-Ukraina (REUTERS/Gleb Garanich)

Jakarta, CNBC Indonesia - Rusia mengklaim telah menggagalkan serangan udara terbesar dari Ukraina dalam beberapa pekan terakhir. Sebanyak 99 drone tak berawak (UAV) dilaporkan berhasil ditembak jatuh di sejumlah wilayah Rusia pada Sabtu malam waktu setempat.

"Sebanyak 67 drone dicegat di wilayah Bryansk, Smolensk, dan Kaluga. Sementara 30 lainnya dijatuhkan di selatan Rusia, termasuk wilayah Volgograd, Rostov, Voronezh, Kursk, serta Semenanjung Krimea," kata Kementerian Pertahanan Rusia dalam pernyataan resminya, dikutip Senin (28/7/2025).

Beberapa UAV lainnya, menurut kementerian, juga berhasil digagalkan di dekat Moskow dan wilayah Nizhny Novgorod, Oryol, serta Tambov. Meski jumlah drone yang diluncurkan terbilang besar, otoritas regional menyebut belum ada laporan korban jiwa atau kerusakan besar akibat serangan tersebut.

"Tidak ada korban luka dalam serangan malam ini," ujar Penjabat Gubernur Wilayah Rostov, Yury Slyusar, dalam pernyataan terpisah.

Sementara itu, Gubernur Smolensk, Vasily Anokhin, membenarkan adanya serangan. Namun menambahkan bahwa belum ada informasi mengenai dampak kerusakan secara langsung.

Tapi insiden di Wilayah Volgograd dilaporkan menyebabkan gangguan pada infrastruktur. Puing-puing drone, ujarnya, merusak sebagian kabel listrik di jalur kereta api Distrik Oktyabrsky.

Serangan UAV jauh ke wilayah Rusia bukan kali pertama dilakukan oleh Ukraina. Dalam beberapa bulan terakhir, Kyiv terus meningkatkan intensitas serangan drone ke wilayah dalam negeri Rusia, yang menurut Kremlin "sengaja menargetkan warga sipil dan infrastruktur sipil" di mana pemerintah Kremlin menyebut tindakan tersebut sebagai "aksi teroris.".

Serangan ini terjadi hanya beberapa hari setelah Rusia dan Ukraina menggelar perundingan damai putaran baru di Istanbul. Meskipun tidak menghasilkan gencatan senjata, kedua belah pihak disebut mencapai kemajuan dalam isu kemanusiaan, termasuk kesepakatan pertukaran tawanan perang dan warga sipil.

Rusia menegaskan kembali bahwa pihaknya tetap terbuka terhadap penyelesaian diplomatik. Namun ia menekankan bahwa setiap kesepakatan harus mencakup "akar penyebab konflik dan kekhawatiran keamanan jangka panjang".


(sef/sef)
[Gambas:Video CNBC]
Next Article Ukraina Serang Pangkalan Militer Putin, Rusia Umumkan Keadaan Darurat

Tags

Related Articles
Recommendation
Most Popular