
Kronologi Anwar Ibrahim Dituntut Mundur dari PM Malaysia, Ini Sebabnya

Daftar Isi
Jakarta, CNBC Indonesia - Ribuan orang berunjuk rasa di ibu kota Malaysia akhir pekan kemarin. Mereka menuntut pengunduran diri Perdana Menteri (PM) Anwar Ibrahim.
Para pengunjuk rasa yang kebanyakan mengenakan kaus hitam dan bandana bertuliskan slogan "Turun Anwar" atau "Mundur Anwar" berbaris di jantung kota Kuala Lumpur. Lalu mereka berkumpul di Lapangan Kemerdekaan untuk mendengarkan pidato para pemimpin oposisi terkemuka.
Polisi memperkirakan setidaknya 18.000 orang hadir. Mantan PM Malaysia Mahathir Mohamad dan Muhyiddin Yassin ikut serta dalam demo tersebut?
Bagaimana kronologinya? Apa yang menjadi sebab?
Kronologi dan Sebab
Ini terjadi di tengah meningkatnya ketidakpuasan publik atas meningkatnya biaya hidup di Malaysia. Belum lagi, ada tuduhan kegagalan mewujudkan reformasi yang dijanjikan Anwar.
Langkah Anwar yang menerapkan Pajak Penjualan dan Jasa (PPJ) dan juga menaikkan tarif listrik menjadi pemantik. Aturan itu dikhawatirkan terus menekan biaya hidup yang dapat membebani masyarakat Malaysia.
Pengunjuk rasa Nur Shahirah Leman, 23 tahun, anggota kelompok mahasiswa Islam, mengatakan ia khawatir pajak baru serta tarif listrik yang lebih tinggi yang dikenakan pada perusahaan besar. Kata dia, pada akhirnya, itu akan dibebankan kepada konsumen.
"Pajak-pajak ini dibebankan kepada produsen, sehingga secara otomatis akan memengaruhi harga makanan," ujarnya dimuat Reuters.
Anwar sendiri sebenarnya menjabat pada November 2022. Ia menyinyalir semua kebijakannya pada dasarnya untuk meningkatkan pendapatan pemerintah.
Ini termasuk perluasan pajak penjualan dan jasa serta penyesuaian subsidi. Namun memang, beberapa pihak khawatir aturan baru dapat menyebabkan lonjakan harga konsumen.
Perlu diketahui, pada pekan ini juga mengumumkan pemberian bantuan tunai, peningkatan bantuan untuk rumah tangga miskin, dan janji untuk menurunkan harga bahan bakar, dalam upaya untuk meredakan kekhawatiran atas kenaikan biaya. Mulai 31 Agustus 2025, seluruh warga dewasa Malaysia akan menerima bantuan tunai satu kali sebesar RM100 atau sekitar US$24 (setara Rp388.800).
Isu Korupsi
Sebenarnya, Anwar juga menghadapi tuduhan campur tangan peradilan dan keraguan atas komitmennya terhadap upaya antikorupsi. Ini setelah jaksa penuntut umum membatalkan tuntutan korupsi terhadap beberapa tokoh yang berafiliasi dengan pemerintah.
Mahathir Mohamad, yang genap berusia 100 tahun bulan ini, menuduh Anwar menyalahgunakan jabatannya untuk mengadili para rival politiknya. Mahathir dan Anwar adalah mantan guru dan anak yang kini menjadi rival dan telah terlibat dalam perseteruan sengit yang telah mendominasi politik Malaysia selama hampir tiga dekade.
"Mereka yang tidak bersalah akan didakwa, mereka yang bersalah akan dibebaskan," ujar Mahathir kepada warga.
Bantahan Anwar Ibrahim
Anwar berulang kali membantah telah mencampuri urusan pengadilan dan terlibat skandal korupsi. Dalam sebuah postingan di Facebook resminya, ia menyebut akan terus berjuang melawan korupsi untuk menjaga integritas bangsa.
"Perjuangan kita melawan korupsi bersifat mutlak dan penting untuk memulihkan integritas, melindungi kepentingan publik, dan membangun kembali kepercayaan rakyat," ujarnya.
"Perjuangan melawan korupsi tidaklah mudah, terutama jika melibatkan elit penguasa, tetapi merupakan tanggung jawab bersama yang memerlukan keberanian, persatuan, dan pendirian teguh demi keadilan dan transparansi," tambahnya.
(tps/tps)
[Gambas:Video CNBC]
Next Article Kronologi Pria Bersenjata Dekati Gedung Putih, Ditembak Secret Service
