52% Proyek Hilirisasi Prabowo untuk Nikel Cs, Tembus Rp 322 Triliun

Firda Dwi Muliawati, CNBC Indonesia
25 July 2025 19:50
A worker uses the tapping process to separate nickel ore from other elements at a nickel processing plant in Sorowako, South Sulawesi Province, Indonesia March 1, 2012. REUTERS/Yusuf Ahmad
Foto: REUTERS/Yusuf Ahmad

Jakarta, CNBC Indonesia - Pemerintahan Presiden Prabowo Subianto memiliki 18 proyek hilirisasi dan ketahanan energi nasional yang akan mulai dibangun dalam waktu dekat ini.

Hal ini sejalan dengan diserahkannya dokumen pra studi kelayakan atau feasibility study (pra-FS) terkait 18 proyek hilirisasi dari Tim Satgas Hilirisasi yang diketuai oleh Menteri ESDM Bahlil Lahadalia kepada CEO Badan Pengelola Investasi (BPI) Daya Anagata Nusantara (Danantara) Rosan Roeslani di Jakarta, Selasa (22/07/2025).

Bahlil menyebut, 18 proyek hilirisasi tersebut diperkirakan membutuhkan investasi sebesar US$ 38,63 miliar atau setara dengan Rp 618,13 triliun.

"Kami sudah ada sekitar 18 proyek yang sudah siap pra FS-nya Pak Kepala Danantara, dengan total investasi sebesar US$ 38,63 miliar atau setara dengan Rp 618,13 triliun," kata Bahlil dalam acara Penyerahan Dokumen Pra-Studi Kelayakan Proyek Prioritas Hilirisasi dan Ketahanan Energi Nasional di Gedung Kementerian ESDM, Jakarta, Selasa (22/07/2025).

Dari 18 proyek hilirisasi tersebut, ternyata sektor mineral dan batu bara (minerba) paling mendominasi. Tercatat sebesar US$ 20,1 miliar atau sekitar Rp 321,8 triliun nilai investasi untuk membangun 8 proyek hilirisasi di sektor minerba.

Bahlil menyebut, 8 proyek hilirisasi sektor minerba ini diperkirakan akan menyerap 104.974 orang tenaga kerja.

Selain 8 proyek hilirisasi di sektor minerba, pemerintah juga akan membangun 3 proyek hilirisasi di sektor pertanian sebesar US$ 444,3 juta (Rp 7,11 triliun), 3 proyek hilirisasi kelautan dan perikanan US$ 1,08 miliar (Rp 17,22 triliun), 2 proyek transisi energi US$ 2,5 miliar (Rp 40 triliun), dan 2 proyek ketahanan energi US$ 14,5 miliar (Rp 232 triliun).

Adapun 8 proyek hilirisasi sektor minerba tersebut antara lain sebagai berikut:

  1. Industri Smelter Aluminium (bauksit) di Mempawah, Kalimantan Barat. Nilai investasi Rp 60 triliun dan diperkirakan akan menyerap 14.700 tenaga kerja.
  2. Industri DME (hilirisasi batu bara) di enam lokasi: Bulungan, Kutai Timur, Kota Baru, Muara Enim, Pali, dan Banyuasin. Nilai investasi Rp 164 triliun dan diperkirakan akan menyerap 34.800 tenaga kerja.
  3. Industri Aspal (aspal Buton) di Buton, Sulawesi Tenggara. Nilai investasi Rp 1,49 triliun dan diperkirakan akan menyerap 3.450 tenaga kerja.
  4. Industri Mangan Sulfat (mangan) di Kupang, Nusa Tenggara Timur. Nilai investasi Rp 3,05 triliun dan diperkirakan akan menyerap 5.224 tenaga kerja.
  5. Industri Stainless Steel Slab (nikel) di Kawasan Industrial Morowali, Sulawesi Tengah. Nilai investasi Rp 38,4 triliun dan diperkirakan akan menyerap 12.000 tenaga kerja.
  6. Industri Copper Rod, Wire & Tube (Katoda tembaga) di Gresik, Jawa Timur. Nilai investasi Rp 19,2 triliun dan diperkirakan akan menyerap 9.700 tenaga kerja.
  7. Industri Besi Baja (Pasir besi) di Kabupaten Sarmi, Papua. Nilai investasi Rp 19 triliun dan diperkirakan akan menyerap 18.000 tenaga kerja.
  8. Industri Chemical Grade Alumina (bauksit) di Kendawangan, Kalimantan Barat. Nilai investasi Rp 17,3 triliun dan diperkirakan akan menyerap 7.100 tenaga kerja.


(wia)
[Gambas:Video CNBC]
Next Article Siap-Siap, Tarif Royalti Bijih Nikel Bakal Naik Jadi 14-19%!

Tags

Related Articles
Recommendation
Most Popular