
Siaga Awan Hujan Tutupi RI, BMKG: Wilayah Ini Awas Kekeringan-Karhutla

Jakarta, CNBC Indonesia - Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) mengingatkan, potensi cuaca hujan lebat berpeluang terjadi di sejumlah wilayah di Indonesia. Di saat bersamaan, BMKG juga mengingatkan tetap mewaspadai potensi kejadian kebakaran hutan dan lahan (karhutla).
Dalam Prospek Cuaca Mingguan untuk periode tanggal 25-31 Juli 2025, BMKG mengungkapkan, dari hasil analisis dinamika atmosfer terkini, potensi pertumbuhan awan hujan di sebagian besar wilayah Indonesia diperkirakan akan meningkat dalam sepekan ke depan.
Kondisi ini didukung oleh berbagai faktor. Mulai dari skala global, regional, hingga lokal, yang secara kolektif menciptakan kondisi atmosfer yang labil dan kondusif untuk pembentukan hujan dengan intensitas bervariasi.
Menurut BMKG, analisis kondisi iklim global menunjukkan ENSO dan Dipole Mode berada pada kategori netral.
Namun, ditambahkan, nilai SOI yang positif (+13.1) mengindikasikan adanya aliran massa udara dari Pasifik yang menambah suplai uap air ke wilayah Indonesia, khususnya di bagian timur.
Secara regional, pantauan Outgoing Longwave Radiation (OLR), kombinasi antara MJO, dan gelombang ekuator lainnya Kelvin, gelombang Rossby Ekuator, menunjukkan kecenderungan peningkatan aktivitas konvektif yang signifikan di wilayah Sumatra, Jawa serta Papua pada akhir Juli 2025.
"Nilai SOI (Southern Oscillation Index) yang positif (+13.1) berarti kondisi atmosfer di Indonesia saat ini dipengaruhi oleh fenomena ENSO (El Niño-Southern Oscillation) yang netral, namun dengan nilai SOI positif yang mengindikasikan adanya potensi peningkatan curah hujan di beberapa wilayah Indonesia," kata Deputi bidang Meteorologi BMKG Guswanto kepada CNBC Indonesia, Jumat (25/7/2025).
"Dampak nilai SOI Positif bagi cuaca di Indonesia adalah peningkatan curah hujan, perubahan pola angin, dan peningkatan aktivitas konvektif," tambahnya.
Wilayah yang terdampak menurut Guswanto adalah:
- Indonesia Bagian Timur
Wilayah ini berpotensi mengalami peningkatan curah hujan dan cuaca ekstrem akibat nilai SOI positif
- Maluku dan Papua
Kedua wilayah ini berpotensi mengalami hujan dengan intensitas sedang hingga lebat
- Sulawesi dan Kalimantan
Wilayah ini berpotensi mengalami peningkatan curah hujan dan cuaca ekstrem.
"Masyarakat diimbau untuk waspada terhadap perubahan cuaca yang cepat dan signifikan. Masyarakat dapat memantau informasi cuaca terkini melalui kanal resmi BMKG untuk mengantisipasi potensi cuaca ekstrem," tegas Guswanto.
Prospek Cuaca Sepekan ke Depan
-
Periode 25-27 Juli 2025
Umumnya cuaca di Indonesia berawan hingga hujan ringan.
Namun BMKG meningatkan waspada peningkatan hujan dengan intensitas sedang yang terjadi di Sumatra Barat, Jambi, Sumatra Selatan, Kep. Bangka Belitung, Bengkulu, Lampung, Banten, Jakarta, Jawa Tengah, Kalimantan Barat, Kalimantan Timur, Maluku Utara, Papua Tengah, Papua Pegunungan, Papua, dan Papua Selatan.
Hujan dengan intensitas lebat yang dapat disertai kilat/petir dapat terjadi di:
Siaga Hujan Lebat
- Jawa Barat dan Jawa Timur
-
Periode 28-31 Juli 2025
Umumnya cuaca di Indonesia berawan hingga hujan ringan.
Namun waspada peningkatan hujan dengan intensitas sedang yang terjadi di Sumatra barat, Riau, Jambi, Sumatra Selatan, Bengkulu, Jawa Tengah, DI Yogyakarta, Kalimantan Barat, Sulawesi Barat, Maluku Utara, Papua Barat Daya, Papua Barat, Papua Tengah, Papua Pegunungan, Papua, dan Papua Selatan.
Selain itu, hujan dengan intensitas lebat yang dapat disertai kilat/petir dan angin kencang dapat terjadi di:
Siaga Hujan Lebat
- Jawa Barat dan Jawa Timur
Angin Kencang
- Banten, Jawa Barat, Jawa Tengah, DI Yogyakarta, Jawa Timur, Bali, Nusa Tenggara Barat, dan Nusa Tenggara Timur.
"Prospek di atas merupakan kondisi secara umum. Untuk informasi cuaca lebih detail dapat diakses melalui website BMKG, aplikasi mobile infoBMKG dan sosial media @/infoBMKG," tulis BMKG.
Status Siaga-Awas Kekeringan
Analisis Dinamika Atmosfer Dasarian II Juli 2025 yang dirilis BMKG pada 23 Juli 2025 mencatat, berdasarkan jumlah ZOM, sebanyak 43% wilayah Indonesia masuk musim kemarau.
Di saat bersamaan, sebagian besar wilayah Indonesia terpantau mengalami hari tanpa hujan (HTH) kategori sangat pendek hingga ekstrem panjang.
HTH terpanjang dilaporkan teramati di Pos Olafulihaa dan Pos Daieko, provinsi Nusa Tenggara Timur (NTT) dengan durasi HTH mencapai 73 hari.
BMKG merilis peringatan dini kekeringan meteorologis dengan pemutakhiran tanggal 20 Juli 2025, berlaku untuk dasarian III Juli 2025. Yaitu dengan klasifikasi berikut:
-
Waspada
- beberapa kabupaten/kota di Provinsi DI Yogyakarta, Jawa Tengah, Jawa Timur, Kalimantan Selatan, Nusa Tenggara Barat, dan Nusa Tenggara Timur
-
Siaga
- beberapa kabupaten/kota di Provinsi Jawa Timur, Nusa Tenggara Barat, dan Nusa Tenggara Timur
-
Awas
beberapa kabupaten/kota di Provinsi Nusa Tenggara Timur.
Potensi Karhutla di Riau Meningkat
Sementara itu, Kepala BMKG Dwikorita Karnawati mengingatkan tingginya potensi karhutla di wilayah Riau dan sekitarnya. Kata dia, puncak musim kemarau yang terjadi lebih awal dibandingkan wilayah lain di Indonesia.
Hal itu disampaikannya dalam rapat koordinasi penanganan karhutla di Pekanbaru, Riau, Rabu (23/7/2025).
Berdasarkan prakiraan iklim BMKG, curah hujan di wilayah Riau selama dasarian III Juli - dasarian I Agustus 2025 diprediksi kategori rendah, di bawah 50 mm, bahkan sebagian wilayah di bawah 20 mm. Curah hujan baru diperkirakan mulai meningkat pada dasarian II Agustus.
Kondisi kekeringan ini, lanjutnya, diperparah dengan terbatasnya pertumbuhan awan hujan, sehingga memperkecil peluang pemadaman melalui operasi Teknologi Modifikasi Cuaca (TMC).
"Puncak musim kemarau di Riau berlangsung pada Juli, berbeda dengan mayoritas wilayah Indonesia yang puncaknya terjadi di Agustus. Karena itu, Riau sedang dalam masa paling rawan terjadinya karhutla," katanya dalam keterangan resmi, dikutip Jumat (25/7/2025).
"Potensi keterbakaran lahan di Riau berada pada tingkat "sangat tinggi" sejak 23 hingga 24 Juli, menurun sementara di 25 dan 26 Juli, namun kembali meningkat di akhir bulan," demikian warning Dwikorita.
![]() Peringatan dini kekeringan meteorologis, Jumat (25/7/2025). (Dok. BMKG) |
(dce/dce)
[Gambas:Video CNBC]
Next Article Suhu Panas Mendidih, BMKG Peringatkan Siaga Ancaman Bencana Besar
