Internasional

Ledakan Besar Guncang Gudang Pusat Amunisi, 7 Orang Tewas

Tommy Patrio Sorongan, CNBC Indonesia
25 July 2025 09:40
Men walk among debris, after powerful airstrikes shook Damascus on Wednesday, targeting the defense ministry, as Israel vowed to destroy Syrian government forces attacking Druze communities in southern Syria and demanded their withdrawal, in Damascus July 16, 2025. REUTERS/Khalil Ashawi
Foto: Ilustrasi. REUTERS/Khalil Ashawi

Jakarta, CNBC Indonesia - Sebuah ledakan terjadi di sebuah depot amunisi di Idlib, Suriah Utara pada hari Kamis (24/7/2025). Ledakan ini menewaskan sedikitnya tujuh orang dan melukai banyak orang lainnya.

Tidak ada pernyataan resmi mengenai penyebab ledakan di Provinsi Idlib. Observatorium Suriah untuk Hak Asasi Manusia yang berbasis di Inggris, sebuah pemantau perang, mengatakan ledakan itu terjadi di sebuah depot amunisi.

Pertahanan Sipil Suriah, yang juga dikenal sebagai White Helmets, juga mengatakan ledakan di Idlib, di kota Maarat Misrin, menghantam sebuah depot amunisi. Kantor berita pemerintah, SANA, melaporkan bahwa selain tujuh korban tewas, 157 orang lainnya terluka

"Tim kami sedang berupaya mengevakuasi jenazah korban tewas, merawat korban luka, dan memadamkan api di lokasi ledakan besar sebuah depot amunisi," kata White Helmets dalam sebuah pernyataan yang dikutip Associated Press.

TV Al-Ikhbariya yang dikelola pemerintah menyebut ledakan itu melibatkan "sisa-sisa perang", kemungkinan singkatan untuk senjata dan amunisi yang tersisa dari perang saudara Suriah yang telah berlangsung hampir 14 tahun. Laporan TV tersebut tidak memberikan rincian lebih lanjut.

Menteri Darurat dan Penanggulangan Bencana Suriah, Raed al-Saleh, mengatakan dalam sebuah unggahan di X bahwa tim-tim sedang mengangkut korban luka dan tewas meskipun "ledakan terus terjadi di wilayah tersebut, yang menghambat upaya tanggap darurat."

Suriah sedang berjuang untuk pulih sejak perang berakhir dengan tergulingnya mantan Presiden Bashar Assad dalam serangan kilat pemberontak pada bulan Desember. Selama perang, yang menewaskan hampir setengah juta orang dan menggusur separuh populasi negara itu yang berjumlah 23 juta jiwa sebelum perang, Idlib merupakan daerah kantong yang dikuasai oposisi.

Presiden sementara negara itu, Ahmad Al Sharaa, sebelumnya merupakan pemimpin Hayat Tahrir al-Sham, sebuah kelompok pemberontak yang berbasis di Idlib yang mempelopori serangan yang menggulingkan Assad.


(tps/luc)
[Gambas:Video CNBC]
Next Article Perang Saudara Masih Acak-Acak Negara Muslim, 16 Tewas

Tags

Related Articles
Recommendation
Most Popular