Gempa Dangkal M5 Guncang Maluku, BMKG Jelaskan Pemicunya

Damiana, CNBC Indonesia
23 July 2025 16:09
Wilayah Seram Bagian Timur, Maluku diguncang gempa tektonik, Rabu, 23/7. Dok: BMKG
Foto: Wilayah Seram Bagian Timur, Maluku diguncang gempa tektonik, Rabu, 23/7. Dok: BMKG

Jakarta, CNBC Indonesia - Gempa bumi tektonik berkekuatan Magnitudo 5,2 mengguncang Seram bagian Timur, Maluku. Badan Meteorologi, Klimatilogi, dan Geofisika (BMKG) menegaskan, gempa itu tidak berpotensi memicu tsunami.

"Hari Rabu 23 Juli 2025 pukul 15.25.31 WIB wilayah Seram Bagian Timur, Maluku diguncang gempa tektonik," kata Direktur Gempa bumi dan Tsunami BMKG Daryono dalam keterangan resmi.

"Hingga saat ini belum ada laporan dampak kerusakan yang ditimbulkan akibat gempa bumi tersebut. Hasil pemodelan menunjukkan bahwa gempabumi ini TIDAK BERPOTENSI TSUNAMI," tambahnya.

Daryono menjelaskan, hasil analisis BMKG menunjukkan, gempa bumi ini memiliki parameter update dengan magnitudo M5,0. Episenter gempabumi terletak pada koordinat 2,91° LS, 130,29° BT, atau tepatnya berlokasi di laut pada jarak 30 km arah barat laut Seram Bagian Timur, Maluku pada kedalaman 6 km.

"Dengan memperhatikan lokasi episenter dan kedalaman hiposenternya, gempa bumi yang terjadi merupakan jenis gempa bumi dangkal akibat adanya aktivitas subduksi Seram Utara," ucapnya..

"Hasil analisis mekanisme sumber menunjukkan bahwa gempa bumi memiliki mekanisme pergerakan naik (thrust fault)," jelasnya.

Berdasarkan estimasi peta guncangan (shakemap), gempa bumi ini menimbulkan guncangan di daerah Bula, Seram Bagian Timur dengan skala intensitas III MMI (Getaran dirasakan nyata dalam rumah. Terasa getaran seakan-akan ada truk berlalu).

"Hingga pukul 15.45 WIB, hasil monitoring BMKG belum menunjukkan adanya aktivitas gempa bumi susulan (aftershock)," ujarnya.

"Kepada masyarakat diimbau tetap tenang dan tidak terpengaruh oleh isu yang tidak dapat dipertanggungjawabkan kebenarannya. Agar menghindari dari bangunan yang retak atau rusak diakibatkan oleh gempa. Periksa dan pastikan bangunan tempat tinggal anda cukup tahan gempa, ataupun tidak ada kerusakan akibat getaran gempa yang membahayakan kestabilan bangunan sebelum anda kembali ke dalam rumah," pungkas Daryono.


(dce/dce)
[Gambas:Video CNBC]
Next Article BMKG Bilang Gempa Megathrust RI Hanya Tunggu Waktu, Ini Zona Merahnya

Tags

Related Articles
Recommendation
Most Popular