
Tok! AS Turunkan Tarif Impor untuk Jepang Jadi 15%, Ini Imbalannya

Jakarta, CNBC Indonesia - Presiden Amerika Serikat Donald Trump mengumumkan kesepakatan tarif dengan Jepang yang diklaim akan menjadi salah satu perjanjian perdagangan terbesar sepanjang sejarah hubungan kedua negara.
Dalam pernyataan yang diunggah melalui platform Truth Social pada Selasa (22/7/2025) waktu setempat, Trump mengungkap bahwa Amerika Serikat dan Jepang telah mencapai kesepakatan yang mencakup pengenaan tarif timbal balik sebesar 15% untuk produk-produk Jepang yang masuk ke pasar AS.
Sebelumnya, Trump mengancam akan menaikkan tarif tersebut hingga 25% mulai 1 Agustus jika tidak tercapai kesepakatan.
"Kami baru saja menyelesaikan Kesepakatan besar dengan Jepang, mungkin Kesepakatan terbesar yang pernah dibuat," tulis Trump dalam unggahannya, dilansir dari AFP.
Ia menyebut kesepakatan itu bukan hanya menguntungkan dari sisi perdagangan, tapi juga dari sisi investasi dan penciptaan lapangan kerja di Amerika Serikat.
Dalam kesepakatan tersebut, Trump mengeklaim bahwa Jepang, atas arahan dirinya, akan menginvestasikan sebesar US$550 miliar ke dalam perekonomian Amerika Serikat. Ia menyebut, AS akan menerima 90% dari keuntungan yang dihasilkan oleh investasi tersebut, meskipun tidak menjelaskan lebih lanjut tentang struktur investasi yang dianggap tidak biasa tersebut.
"Kesepakatan ini akan menciptakan ratusan ribu lapangan pekerjaan," tegas Trump.
Lebih lanjut, ia menambahkan bahwa Jepang akan membuka pasarnya bagi produk-produk dari Amerika Serikat, termasuk mobil dan truk, beras, serta sejumlah produk pertanian lainnya. Ia menekankan bahwa Jepang juga akan membayar tarif timbal balik sebesar 15% kepada AS, yang disebutnya sebagai langkah penting untuk menciptakan kesetaraan dagang.
Pengumuman ini datang di saat Trump berada di bawah tekanan untuk segera menuntaskan berbagai perjanjian dagang yang telah ia janjikan menjelang batas waktu penerapan tarif tambahan pada awal Agustus.
Sebelum kesepakatan dengan Jepang diumumkan, AS juga telah mencapai perjanjian dagang dengan Filipina, Indonesia, Inggris, dan Vietnam dalam beberapa minggu terakhir.
Dari sisi Jepang, Perdana Menteri Shigeru Ishiba memberikan tanggapan yang lebih berhati-hati atas pengumuman Trump.
Dalam konferensi pers di Tokyo pada Rabu (23/7/2025), Ishiba menyatakan bahwa pemerintah Jepang masih akan menelaah secara mendalam rincian perjanjian sebelum memberikan pernyataan resmi.
"Mengenai hasil negosiasi ini, saya belum dapat mengomentarinya sampai kami secara cermat memeriksa rincian perundingan dan isi kesepakatan tersebut," kata Ishiba.
Pengumuman perjanjian dagang ini juga muncul hanya beberapa hari setelah koalisi Ishiba kehilangan mayoritas di majelis tinggi parlemen Jepang dalam pemilu akhir pekan lalu. Kondisi tersebut menambah tekanan politik terhadap pemerintahannya di tengah dinamika ekonomi dan hubungan luar negeri yang semakin kompleks.
(luc/luc)
[Gambas:Video CNBC]
Next Article Perang Baru Trump di Depan Mata, AS Siapkan Tarif Impor Tembaga 25%
