Internasional

Hujan Deras Semalaman Picu Longsor Dahsyat, Korban Jiwa Berjatuhan

Thea Fathanah Arbar, CNBC Indonesia
23 July 2025 07:00
Hujan deras yang mengguyur Provinsi Punjab, Pakistan, menewaskan sedikitnya 63 orang dan melukai hampir 300 orang. (Reuters TV)
Foto: Hujan deras yang mengguyur Provinsi Punjab, Pakistan, menewaskan sedikitnya 63 orang dan melukai hampir 300 orang. (Reuters TV)

Jakarta, CNBC Indonesia - Bencana tanah longsor melanda wilayah pegunungan di Pakistan utara setelah hujan deras mengguyur kawasan tersebut sejak Senin (21/7/2025). Sedikitnya lima orang dilaporkan tewas dan lebih dari 15 orang lainnya masih hilang, menurut keterangan otoritas setempat.

Insiden terjadi di distrik Diamer, wilayah Gilgit-Baltistan, ketika hujan deras memicu longsor yang menyapu setidaknya delapan kendaraan di jalan raya utama.

"Seorang penduduk lokal dan empat turis telah meninggal dunia, dan di antara korban tewas terdapat seorang perempuan yang belum teridentifikasi," kata Atta-ur-Rehman Kakar, seorang pejabat senior di Diamer, dalam pernyataan video pada Selasa (22/7/2025), dikutip AFP.

Sekitar 10 kendaraan tertimbun reruntuhan dan operasi penyelamatan masih berlangsung. Wilayah tersebut dikenal sebagai destinasi wisata populer, dengan lanskap pegunungan menjulang, lembah dalam, dan aliran sungai yang deras.

Pemerintah daerah mengatakan ratusan wisatawan telah dievakuasi dari lokasi kejadian. "Tim pemerintah telah membersihkan puing-puing dan mengawal mereka keluar dari jalan pegunungan, sementara warga lokal menyediakan tempat penampungan darurat dan bantuan," kata juru bicara pemerintah Gilgit-Baltistan, Faizullah Faraq.

Bencana tidak hanya berdampak di Gilgit-Baltistan. Sejak musim hujan tiba pada 26 Juni, berbagai wilayah di Pakistan mengalami kerusakan besar.

Data Badan Nasional Penanggulangan Bencana (NDMA) mencatat 221 orang tewas akibat banjir bandang, bangunan roboh, hingga sengatan listrik. Dari jumlah tersebut, 104 korban adalah anak-anak dan 40 lainnya perempuan. Lebih dari 500 orang luka-luka.

"Hujan lebat biasanya datang lebih lambat dalam musim hujan. Korban jiwa sebesar ini umumnya baru terjadi pada bulan Agustus, tetapi tahun ini dampaknya sangat berbeda," kata juru bicara NDMA.

Musim monsun yang berlangsung dari akhir Juni hingga September membawa 70-80% curah hujan tahunan di Asia Selatan. Meski krusial bagi sektor pertanian dan ketahanan pangan, hujan monsun juga kerap membawa bencana.

Pada akhir Juni lalu, 13 wisatawan tewas terseret arus saat berlindung di tepi sungai yang meluap. Sementara itu, pada tahun 2022, banjir besar akibat monsun menenggelamkan sepertiga wilayah Pakistan dan menewaskan 1.700 orang.

 


(luc/luc)
[Gambas:Video CNBC]
Next Article Bencana Dahsyat Hantam Tetangga RI, Pemukiman Berubah Bak Laut

Tags

Related Articles
Recommendation
Most Popular