
GAG Nikel di Raja Ampat Masih Belum Diizinkan Beroperasi Lagi, Kenapa?

Jakarta, CNBC Indonesia - Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) membeberkan bahwa hingga saat ini PT GAG Nikel di Raja Ampat, Papua Barat, masih belum diizinkan melakukan operasi.
Seperti diketahui, pemerintah memberhentikan sementara operasi perusahaan tersebut pada awal Juni 2025 lalu.
Direktur Jenderal Mineral dan Batu Bara (Dirjen Minerba) Kementerian ESDM Tri Winarno mengungkapkan pemerintah belum memberikan izin operasi kembali untuk PT GAG Nikel. Hal itu lantaran pihaknya baru selesai melakukan evaluasi dan akan disampaikan kepada Menteri ESDM Bahlil Lahadalia terlebih dahulu.
"Belum (operasi). Evaluasi baru selesai, kita laporkan ke Pak Menteri," jelasnya saat ditemui di Gedung DPR RI, Jakarta, Senin (14/7/2025).
Seperti diketahui, pemerintah masih menghentikan sementara operasional tambang PT GAG Nikel di Pulau Gag, Raja Ampat ini sampai proses evaluasi tuntas dan keluar hasilnya.
Menteri ESDM Bahlil Lahadalia sempat mengungkapkan dari 5 Izin Usaha Pertambangan (IUP) di Raja Ampat, Papua Barat Daya, ada 4 yang dicabut IUP-nya. Sedangkan 1 IUP yaitu PT GAG Nikel di Pulau Gag tak dicabut izinnya.
Pemerintah menyampaikan beberapa pertimbangan IUP Pulau Gag masih diizinkan beroperasi. Selain sesuai AMDAL, Bahlil mengungkapkan saat berkunjung ke PT Gag, warga di sana meminta operasi.
Selain itu, Pulau Gag beroperasi dasarnya kontrak karya yang izinnya sudah ada sejak 1972, jauh sebelum adanya penetapan kawasan geopark Raja Ampat.
"Kalau PT GAG Nikel, itu sejarahnya dari tahun 72 sudah dilakukan eksplorasi, kemudian penandatangan kontrak karya tahun 1998," kata Bahlil dalam konferensi pers di Istana Kepresidenan, Jakarta, Selasa (10/6/2025).
Bahlil juga mengatakan kawasan Pulau Gag, berada di luar kawasan Geopark Raja Ampat yang penetapannya pada 2023.
"Ini adalah lokasi geopark, ini Pianemo, Pulau Gag itu di sini, itu kurang lebih 42 km dan dia lebih dekat ke Maluku Utara dan dia (Pulau Gag) bukan bagian dari kawasan geopark," tegas Bahlil.
(wia)
[Gambas:Video CNBC]
Next Article Dipastikan Naik, Tarif Royalti Nikel RI Bakal Jadi Tertinggi di Dunia
