Mining Zone Special Dialogue

Tak Cuma Pabrik, Kawasan Industri Ini Bangun TK-Politeknik Industri

Khoirul Anam, CNBC Indonesia
10 July 2025 18:52
Direktur Komunikasi PT IMIP, Emilia Bassar dalam program CNBC Indonesia Mining Zone di Jakarta, Kamis (10/7/2025). (CNBC Indonesia/Tias Budiarto)
Foto: Direktur Komunikasi PT IMIP, Emilia Bassar dalam program CNBC Indonesia Mining Zone di Jakarta, Kamis (10/7/2025). (CNBC Indonesia/Tias Budiarto)

Jakarta, CNBC Indonesia - Industri Morowali Industrial Park yang dikelola oleh PT Indonesia Morowali Industrial Park (IMIP) di Bahodopi, Sulawesi Tengah, menjadi kawasan industri strategis yang menghasilkan produk-produk turunan nikel.

Menariknya, IMIP tidak hanya fokus dalam meningkatkan value perusahaan, tetapi juga ikut mendorong kualitas pendidikan di Indonesia, khususnya di daerah Bahodopi. Hal itu terlihat dari upaya perusahaan dalam mengembangkan sekolah mulai dari TK hingga melakukan vokasi di masyarakat.

"Untuk peningkatan kapasitas, dari sisi sumber daya manusia, kami bahkan punya TK-SD IMIP. Dan sekarang tahun ini Juli 2025, tahun ajaran pertama untuk SMP IMIP dan sampai vokasi," ungkap Direktur Komunikasi PT Indonesia Morowali Industrial Park Emilia Bassar pada acara Mining Zone Special Dialogue CNBC Indonesia, Kamis (10/07/2025).

Dia menambahkan IMIP juga bekerja sama dengan Kementerian Perindustrian untuk membangun Politeknik Industri Logam Morowali (PILM). Politeknik ini memiliki 42 program kuliah.

"Empat semester kuliah sambil praktek. Ada workshop. Ada magang di semester 5 dan 6. Jadi paid intern," tambah Emilia.

Adapun kata dia keseluruhan lulusan PILM hampir semuanya bekerja di kawasan IMIP.

"Sehingga kemudian pengembangan kurikulum dan proses belajar termasuk praktik di workshop sejalan dengan perkembangan teknologi di dunia kerja. sudah berjalan 5 kali wisuda," tegas dia.

Saat ini di kawasan IMIP memiliki sebanyak 85.600 pekerja lokal yang sebagian besar berasal dari dari Sulawesi dan daerah lainnya.

"Itu belum dengan kontraktor 27 ribu yang mereka bekerja di sekitar 500 perusahaan kontraktor lokal. Itu jumlah yang besar," kata Emilia.

Sebagai informasi, kawasan industri IMIP memiliki luas 4.000 hektar yang akan terus dikembangkan hingga mencapai 6.000 hektar dan menampung sebanyak 54 pabrik perusahaan yang beroperasi.

Kawasan ini terintegrasi dengan produk utama yang dimiliki berupa nikel, stainless steel, carbon steel, dan yang terbaru adalah bahan baku baterai kendaraan listrik (electronic vehicle). IMIP juga memiliki industri pendukung,mulai dari coal power plant, pabrik mangan, silikon, chrome, kapur, kokas, dan lainnya, hingga fasilitas penunjang lain di antaranya pelabuhan dan bandara.


(dpu/dpu)
[Gambas:Video CNBC]
Next Article Video: Jadi Kebanggaan Indonesia, Ini Daya Tarik KEK Galang Batang

Tags


Related Articles
Recommendation
Most Popular