Bos BI soal Pertumbuhan Ekonomi 2026, Tergantung Ekspor

Robertus Andrianto, CNBC Indonesia
04 July 2025 11:35
Komisi XI DPR RI Rapat Kerja dengan Menteri Keuangan, Menteri PPN/Kepala Bappenas, Gubernur Bank Indonesia, dan Ketua DK OJK. Dengan acara Pembahasan Asumsi Dasar Ekonomi Makro APBN Tahun 2026. Kamis (3/7/2025). (Tangkapan layar TV Parlemen)
Foto: Komisi XI DPR RI Rapat Kerja dengan Menteri Keuangan, Menteri PPN/Kepala Bappenas, Gubernur Bank Indonesia, dan Ketua DK OJK. Dengan acara Pembahasan Asumsi Dasar Ekonomi Makro APBN Tahun 2026. Kamis (3/7/2025). (Tangkapan layar TV Parlemen)

Jakarta, CNBC Indonesia - Bank Indonesia (BI) memperkirakan pertumbuhan ekonomi akan mencapai 4,7%-5,5% pada 2026. Adapun, pertumbuhan ini akan sangat bergantung pada perkembangan global.

Gubernur BI Perry Warjiyo menuturkan proyeksi pertumbuhan ini memperhitungkan ekspor yang kemungkinan turun. Oleh sebab itu, dia mengingatkan pemerintah untuk perluasan kerja sama perdagangan.

Dari kisaran proyeksi ini, BI meyakini ekonomi akan tumbuh ada titik tengah di angka 5,1%, bahkan mencapai 5,2% seperti baseline Kementerian Keuangan.

Menurutnya, BI akan berupaya untuk ikut mendorong pertumbuhan dengan menurunkan suku bunga.

"Nah kami jelaskan BI all out dorong ekonomi. Kita turunkan suku bunga 2 kali, dan akan diturunkan lagi," kata Perry, dalam Rapat Kerja dengan Komisi XI, DPR RI, Kamis (4/7/2025).

Lalu, BI akan menambah likuiditas ke pasar. Ini semua dilakukan agar pertumbuhan ekonomi bisa lebih tinggi lagi dari 5,1%-5,2%.

Dalam kesempatan ini, dia pun menjelaskan perbedaan proyeksi antara BI dan Kementerian Keuangan. Seperti diketahui, Kementerian Keuangan (Kemenkeu) mengajukan target pertumbuhan ekonomi dalam asumsi makro RAPBN 2025 sebesar 5,2% hingga 5,8%.

Perry mengatakan kendati proyeksi BI lebih rendah, pihaknya yakin ekonomi Indonesia bisa naik hingga ke kisaran yang dipatok pemerintah.

"Kami memandang bahwa pertumbuhan akan bisa diangkat ke tingkat yang lebih tinggi dalam kisaran perkiraan tersebut, sejumlah langkah perlu ditempuh termasuk juga implementasi program Asta Cita yang digariskan pemerintah," kata Perry"

Adapun, strateginya a.l. mengakselerasi investasi, menurunkan tingkat ICOR RI, mendorong pelaksanaan MBG. Berbagai langkah ini, kata Perry, bisa menaikkan ekonomi hingga 5,8%.


(haa/haa)
[Gambas:Video CNBC]
Next Article Terungkap! Ini Biang Kerok Ekonomi 2024 Memburuk

Tags

Related Articles
Recommendation
Most Popular