Airlangga Bocorkan RI Bakal Borong Migas dari AS hingga US$15,5 Miliar

Zefanya Aprilia, CNBC Indonesia
03 July 2025 15:39
Konferensi Pers terkait Kredit Usaha Rakyat (KUR) dan Perkembangan Perekonomian, Kamis (3/7/2025). (CNBC Indonesia/Zefanya Aprilia)
Foto: Konferensi Pers terkait Kredit Usaha Rakyat (KUR) dan Perkembangan Perekonomian, Kamis (3/7/2025). (CNBC Indonesia/Zefanya Aprilia)

Jakarta, CNBC Indonesia - Menteri Perekonomian Airlangga Hartarto mengungkapkan pemerintah Indonesia telah membahas tawaran dagang baru yang akan disampaikan dalam negosiasi dengan pemerintah Amerika Serikat (AS).

Pembahasan dilakukan bersama Menteri Perdagangan, Menteri Pertanian, Wakil Menteri Perhubungan, Menteri BUMN, PT Garuda Indonesia Tbk dan sejumlah pelaku industri serta importir kedelai dan gandum. Salah satu pelaku usaha yang hadir adalah Direktur PT Indofood Sukses Makmur Tbk. Franky Welirang.

Salah satu poin penting yang dibahas adalah mengenai pembelian energi dari Amerika Serikat. Rencananya, kata Airlangga, Indonesia akan mengimpor bahan bakar hingga US$ 15,5 miliar.

"Dan siang hari ini kita baru saja membahas terkait dengan apa yang dilakukan Indonesia terkait dengan offer kepada Amerika terkait dengan tarif. Jadi tadi sudah dibahas tentang rencana Indonesia mengenai pembelian energi yang totalnya bisa mencapai US$ 15,5 miliar," kata Airlangga.

Terkait dengan bahan bakar, pemerintah sebelumnya berencana meningkatkan impor Liquified Petroleum Gas (LPG) dari Amerika Serikat (AS), hingga 85%. Pemerintah, melalui Kementerian ESDM, mengungkapkan pihaknya juga akan meningkatkan impor minyak mentah (crude oil) dan BBM dari Amerika Serikat. Nilainya mencapai di atas US$ 10 miliar. Nilainya ini diyakini bisa memberikan keseimbangan terhadap neraca perdagangan kita.

Seperti diketahui, Presiden AS Donald Trump menerapkan tarif importasi baru sebesar 10% ditambah dengan tarif resiprokal yang berbeda dari tiap individu negara. Penerapan tarif resiprokal dilakukan AS untuk mengurangi defisit perdagangan terhadap negara mitra, seperti Indonesia yang dikenakan sebesar 32%.

Selain itu, turut dibahas pembelian barang agrikultur, permesinan dan juga terkait dengan rencana investasi termasuk di dalamnya oleh BUMN dan Danantara.

Menindaklanjuti rencana ini, Airlangga memastikan akan ada pengesahan perjanjian dengan mitra dari AS mengenai rencana pengadaan bahan bakar dan pembelian barang-barang agrikultur.

"Sehingga rencananya akan diadakan perjanjian ataupun Memorandum of Understanding antara Indonesia dengan mitranya di Amerika Serikat pada tanggal 7 Juli nanti dan dengan demikian menunjukkan bahwa Indonesia Incorporated Jadi antara pemerintah, regulator dan pihak pengusaha BUMN dan swasta Ini bersama-sama untuk meresponse terkait dengan adanya pengenaan tarif resiprokal," paparnya.


(haa/haa)
[Gambas:Video CNBC]
Next Article Izin Impor BBM Bakal Dipersingkat Jadi 6 Bulan!

Tags

Related Articles
Recommendation
Most Popular