Pasar Kramat Jati Sepi-Pembeli Hilang Misterius, Pedagang PHK Karyawan

Chandra Dwi Pranata, CNBC Indonesia
02 July 2025 13:35
Kondisi Pasar Kramat Jati Jakarta Timur pun tak luput diterpa sepinya pelanggan, pada Selasa (1/7/2025). (CNBC Indonesia/Chandra Dwi Pranata)
Foto: Kondisi Pasar Kramat Jati Jakarta Timur pun tak luput diterpa sepinya pelanggan, pada Selasa (1/7/2025). (CNBC Indonesia/Chandra Dwi Pranata)

Jakarta, CNBC Indonesia - Pedagang di Pasar Kramat Jati, Jakarta Timur mulai mengeluhkan sepinya pelanggan setidaknya dalam setahun terakhir. Bahkan, mereka mulai memangkas para pekerjanya karena tak lagi menyanggupi gaji mereka.

Anto, pedagang sepatu di Pasar Kramat Jati kini terpaksa harus mengurangi karyawannya karena tak lagi sanggup membayarkan gajinya, di mana pada saat masih ramai Anto mempekerjakan sebanyak enam karyawan, kini hanya dua yang masih bekerja.

"Waktu masih ramai pelanggan, karyawan kami masih ada enam orang. Sekarang karena penghasilan dari jual sepatu seret, akhirnya tidak bisa buat bayar gaji karyawan, terpaksa kami mengurangi jumlahnya, dari enam, sekarang tinggal dua," kata Anto saat ditemui wartawan CNBC Indonesia, Selasa (1/7/2025).

Anto pun juga harus tetap membayar biaya-biaya seperti sewa ruko, listrik, dan biaya bulanan lainnya. Padahal, pendapatannya kini pun tidak menentu.

"Lagi seperti ini, malah biaya-biaya seperti sewa ruko, listrik, dan lain-lainnya masih normal, kita aja dapat uang susah, harus mikir-mikir lagi, mau tidak mau harus ada yang direlakan yakni pengurangan karyawan, tambah Anto.

Padahal ketika waktu masih ramai, Anto masih bisa mendapatkan omset yang cukup besar hingga puluhan juta rupiah dan sepatunya laku keras. Namun kini, Ia hanya dapat menjual satu sepatu, itupun tidak menentu kondisinya.

"Dulu waktu masih ramai, bisa dapat puluhan juta, kejual lumayan banyak. Sekarang, kejual satu saja sudah bersyukur, cuma tadi, biaya-biayanya masih memberatkan bagi kami," ungkapnya.

Begitu juga Marinah, pedagang warung makan di Pasar Kramat Jati, di mana kini Ia hanya memperkerjakan dari sanak saudaranya.

Kondisi Pasar Kramat Jati Jakarta Timur pun tak luput diterpa sepinya pelanggan, pada Selasa (1/7/2025). (CNBC Indonesia/Chandra Dwi Pranata)Foto: Kondisi Pasar Kramat Jati Jakarta Timur pun tak luput diterpa sepinya pelanggan, pada Selasa (1/7/2025). (CNBC Indonesia/Chandra Dwi Pranata)
Kondisi Pasar Kramat Jati Jakarta Timur pun tak luput diterpa sepinya pelanggan, pada Selasa (1/7/2025). (CNBC Indonesia/Chandra Dwi Pranata)

Padahal dahulu ketika masih ramai, Ia mempekerjakan karyawan sebanyak lima orang.

"Waktu masih ramai, anak buah saya ada lima, itu orang lain ya, alias bukan saudara. Sekarang sudah sisa tiga saja yang bantu-bantu saya, itupun dari saudara saya semua, tiga-tiganya adik saya semua," kata Marinah.

Bahkan dahulu ketika masih ramai, Marinah bersama lima karyawannya sempat kewalahan karena ramainya pembeli.

Kini, Ia dan tiga adiknya hanya meratapi nasib sembari menunggu ada pelanggan yang datang.

"Saya sama lima anak buah saya, dulu waktu ramai, itu pas jam makan siang aja kami masih kewalahan, baru bisa sedikit istirahat jam 2 siang. Sekarang, kadang sudah maghrib pun makanan masih banyak, sampai saya dan tiga adik saya sekarang bingung mau ngapain lagi," terangnya.

Marinah mengaku Pasar Kramat Jadi dahulunya tidak pernah sepi, bahkan di bagian belakang pasar pun. Tidak seperti sekarang yang sudah sangat sepi.

"Pasar Kramat Jati tuh sudah di kagumin orang-orang, orang-orang dulu ya, tidak pernah sesepi ini, ramai terus tidak pernah sepi, malah sampai belakang sini, sekarang sudah banyak toko yang sudah mati," pungkasnya.

Berdasarkan pantauan CNBC Indonesia di pasar tersebut pada Selasa (1/7/2025) sore, tampak pengunjung di bagian lobby masih cukup ramai. Namun tidak seramai seperti kondisi normal.

Kemudian menuju ke dalam pasar, tampak pengunjung makin sepi. Dari lobby pasar hingga tengah, kondisi kios yang masih buka cukup banyak. Namun jika masuk lebih dalam, kondisinya makin mengkhawatirkan.

Tutupnya kios-kios yang berada di belakang Pasar Kramat Jati disebabkan karena banyaknya pedagang yang hengkang akibat pelanggan yang semakin sepi.

Sebagai catatan pihak pengelola Pasar Kramat Jati sudah memberikan izin bagi tim CNBC Indonesia untuk melihat langsung kondisi pasar dan memberikan pendampingan peliputan. Namun yang bersangkutan tidak berkeinginan memberikan komentar soal sepinya kondisi Pasar Kramat Jati.


(chd/wur)
[Gambas:Video CNBC]
Next Article Kramat Jati Kebanjiran Impor Bawang Putih Saat Harga Masih Tinggi

Tags

Related Articles
Recommendation
Most Popular