
Hingga Mei 2025, Produksi Minyak RI Masih di Bawah Target

Jakarta, CNBC Indonesia - Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) mencatat realisasi produksi minyak dan gas bumi (migas) siap jual alias lifting hingga Mei 2025 masih di bawah target yang ditetapkan dalam Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN) 2025.
Berdasarkan data Kementerian ESDM, lifting migas hingga Mei 2025 tercatat baru sebesar 1,55 juta barel setara minyak per hari (BOEPD), lebih rendah dari target APBN 1,61 juta BOEPD.
Pelaksana Tugas (Plt) Direktur Jenderal Minyak dan Gas Bumi (Migas) Tri Winarno memaparkan, realisasi lifting minyak hingga Mei 2025 tercatat sebesar 568.000 barel per hari (bph), di bawah target APBN 605.000 bph.
Sementara untuk lifting gas, hingga Mei 2025 tercatat sebesar 5.530 juta standar kaki kubik per hari (MMSCFD), lebih rendah dari target tahun ini 5.628 MMSCFD.
"Dapat kami sampaikan realisasi lifting Migas hingga Mei 2025 sesuai dengan hasil koordinasi tercatat seperti berikut. Untuk realisasi lifting minyak bumi sebesar 568.000 barrels oil per day dari target 605.000 barrels oil per day. Kemudian realisasi lifting gas bumi sebesar 5.530 MMSCFD dari target 5.628 MMSCFD atau setara dengan 987.500 barrels oil per day," papar Tri dalam RDP bersama Komisi XII DPR RI, Senin (30/6/2025).
Sementara itu, untuk tahun 2026, Kementerian ESDM mengusulkan target lifting migas di level 1.553-1.627 ribu BOEPD dalam Rancangan APBN (RAPBN) 2026. Rinciannya, yakni lifting minyak sebesar 600-610 ribu bph dan gas bumi 953-1.017 ribu BOEPD.
"Mungkin nanti bareng-bareng kita lakukan pembahasan terkait dengan hal ini, antara 600 sampai dengan 610.000 barrels oil per day untuk lifting minyak bumi, dan antara 5.338 sampai 5.695 MMSCFD atau setara dengan 953.000 sampai dengan 1.017.000 barrels oil per day equivalent untuk lifting gas bumi," ungkap Tri.
(wia)
[Gambas:Video CNBC]
Next Article Pakai Cara Ini, DPR Siap Optimalkan Lifting Migas Nasional