RI Bakal Hadir di KTT BRICS Brasil, Segera Gabung New Development Bank

Thea Fathanah Arbar, CNBC Indonesia
30 June 2025 19:30
Komisi I DPR RI Rapat Kerja dengan Menteri Luar Negeri RI dengan agenda Kondisi Geopolitik dan Perlindungan Warga Negara Indonesia di Luar Negeri; dan ⁠Lain-lain. Senin, 30 Juni 2025. (Tangkapan layar youtube TV Parlemen)
Foto: Komisi I DPR RI Rapat Kerja dengan Menteri Luar Negeri RI dengan agenda Kondisi Geopolitik dan Perlindungan Warga Negara Indonesia di Luar Negeri; dan ⁠Lain-lain. Senin, 30 Juni 2025. (Tangkapan layar youtube TV Parlemen)

Jakarta, CNBC Indonesia - Pemerintah RI mengonfirmasi kesiapannya untuk menghadiri Konferensi Tingkat Tinggi (KTT) BRICS yang akan digelar pada 6-8 Juli 2025 di Rio de Janeiro, Brasil. Tak hanya itu, Indonesia juga bersiap bergabung dengan New Development Bank (NDB), bank pembangunan yang didirikan negara-negara anggota BRICS.

Dalam rapat kerja dengan Komisi I DPR RI pada Senin (30/6/2025), Menteri Luar Negeri RI Sugiono menyampaikan bahwa hal ini dilakukan sebagai bagian dari strategi memperluas akses pembiayaan global dan memperkuat posisi di forum multilateral.

"Dalam waktu dekat akan ada BRICS Summit di Brasil yang akan membahas penguatan multilateralisme. Indonesia juga telah berkomitmen untuk bergabung dengan New Development Bank yang diinisiasi oleh negara-negara BRICS," ujar Sugiono di Senayan, Jakarta Pusat.

Langkah ini dinilai strategis di tengah ketidakpastian ekonomi global dan meningkatnya tensi geopolitik. NDB, yang sebelumnya dikenal sebagai BRICS Bank, menyediakan alternatif pembiayaan bagi negara-negara berkembang tanpa ketergantungan pada lembaga keuangan tradisional Barat seperti Dana Moneter Internasional (IMF) atau Bank Dunia.

Sugiono juga menekankan bahwa kehadiran Indonesia di forum seperti BRICS tidak mengabaikan kemitraan lain. Di saat bersamaan, kata dia, RI juga akan menghadiri pertemuan antara ASEAN dan mitra utama seperti Amerika Serikat, China, Rusia, dan Australia di Kuala Lumpur.

"Diharapkan langkah ini dapat memperkuat sistem multilateralisme yang inklusif dan menjaga keseimbangan global," tambahnya.

Sementara itu, Juru Bicara Kementerian Luar Negeri RI, Rolliansyah Soemirat, menegaskan bahwa partisipasi Indonesia di forum BRICS akan didasarkan pada kepentingan nasional, bukan karena dinamika politik negara lain.

"Pak Presiden untuk partisipasi di KTT BRICS saat ini sekarang masih disiapkan," kata Rolliansyah kepada awak media.

"Partisipasi pejabat tinggi Indonesia akan dikaitkan dengan prioritas dan kepentingan nasional. Kalau memang memungkinkan secara logistik dan substansi, Presiden akan mempertimbangkan hadir secara positif," tambahnya.

Sejak berdiri pada 2014, NDB telah memberikan pinjaman miliaran dolar ke negara berkembang untuk proyek infrastruktur dan pembangunan berkelanjutan. Keikutsertaan Indonesia dipandang sebagai peluang memperluas pengaruh sekaligus membuka pintu alternatif pendanaan proyek strategis nasional.


(sef/sef)
[Gambas:Video CNBC]
Next Article Menlu Sugiono: Prabowo Minta Bertemu Trump Sejak Lama

Tags

Related Articles
Recommendation
Most Popular