Internasional

Negara Pecah di Eropa Chaos, Ribuan Orang Turun-Minta Ganti Presiden

sef, CNBC Indonesia
30 June 2025 17:05
====
Mahasiswa Serbia dan pendukung mereka menghadiri protes terhadap pemerintah sebagai bagian dari demonstrasi nasional, di Kraljevo, Serbia, 16 April 2025. (REUTERS/Zorana Jevtic)
Foto: Demonstrasi di Serbia (REUTERS/Zorana Jevtic)

Jakarta, CNBC Indonesia - Ribuan pengunjuk rasa memblokir jalan-jalan utama di Belgrade dan kota-kota Serbia, Minggu waktu setempat. Demonstrasi yang melibatkan ratusan ribu orang pecah, saat warga menyerukan pemilihan umum cepat berlanjut mengganti pemerintahan.

Ini merupakan malam kedua warga turun ke jalan di negara pecahan Yugoslavia itu. Selain Serbia, negara-negara pecahan Yugoslavia antara lain Slovenia, Kroasia, Makedonia Utara, Bosnia dan Herzegovina, Montenegro.

Mengutip AFP, Senin (30/6/2025), demonstrasi sebenarnya dipicu oleh runtuhnya atap stasiun kereta api di kota Novi Sad pada bulan November tahun lalu. Kejadian tersebut menewaskan 16 orang.

Bencana akibat konstruksi yang buruk tersebut melebar ke korupsi yang mengakar di negeri itu. Aktivis antikorupsi justru ditangkapi, membuat mereka menyerukan lebih banyak tindakan dari warga untuk melengserkan pemerintahan.

Ricuh demo anti-pemerintah di Beograd, Serbia, Minggu (29/6/2025) dini hari WIB. (REUTERS/Zorana Jevtic)Foto: Ricuh demo anti-pemerintah di Beograd, Serbia, Minggu (29/6/2025) dini hari WIB. (REUTERS/Zorana Jevtic)

"Di persimpangan utama Autokomanda (kawasan pemukiman ibu kota), para pengunjuk rasa mendirikan tenda dan bersiap untuk bermalam," lapor fotografer laman Prancis itu.

"Para pengunjuk rasa mengunggah gambar blokade serupa dari beberapa kota lain, termasuk Novi Sad, dan menerbitkan rencana untuk puluhan protes serupa di seluruh negeri," tulisnya.

Sementara itu, media lokal dan video yang diunggah oleh para pengunjuk rasa menunjukkan kerumunan besar mengalir ke jembatan-jembatan utama. Para mahasiswa juga turun gunung membentuk penghalang dari tempat sampah dan pagar.

Menteri Dalam Negeri Serbia Ivica Dacic mengatakan kepada stasiun lokal Pink TV bahwa pihak berwenang sedang memantau situasi tersebut. Sebelumnya Presiden Aleksandar Vucic tetap menentang tuntutan para pengunjuk rasa untuk pemilihan umum lebih awal, menuduh gerakan yang dipimpin mahasiswa tersebut menyebabkan "teror".

"Serbia telah menang, dan Anda tidak dapat mengalahkan Serbia dengan kekerasan seperti yang diinginkan sebagian orang," kata Vucic dalam pidato yang disiarkan televisi.

Bentrokan

Sebelumnya bentrokan dengan polisi terjadi di unjuk rasa hari Sabtu. Petugas antihuru-hara menggunakan gas air mata dan pentungan untuk mencoba membubarkan kerumunan yang juga melemparkan botol dan suar.

Pihak berwenang mengatakan 48 petugas terluka, satu luka serius, dan memperkirakan jumlah massa mencapai 36.000. Ini jauh di bawah perkiraan independen oleh Arsip Pertemuan Publik sekitar 140.000.

Menjelang protes Minggu, delapan orang pun ditangkap. Semua diklaim berencana untuk memblokir jalan dan menyerang lembaga negara.

"Mereka berencana untuk mengubah tatanan negara dengan kekerasan", kata Kantor Kejaksaan Tinggi dalam sebuah pernyataan.

Ricuh demo anti-pemerintah di Beograd, Serbia, Minggu (29/6/2025) dini hari WIB. (REUTERS/Marko Djurica)Foto: Ricuh demo anti-pemerintah di Beograd, Serbia, Minggu (29/6/2025) dini hari WIB. (REUTERS/Marko Djurica)

Hingga kini, polisi mengatakan mereka telah menahan 77 orang dalam dua hari. Namun sebenarnya, lebih dari selusin orang telah ditangkap dalam beberapa minggu terakhir, tindakan keras yang kini telah menjadi rutinitas menjelang demonstrasi besar.

"Ini bukan saatnya untuk mundur," kata penyelenggara protes di Instagram, mendorong orang-orang untuk berkumpul di luar kantor kejaksaan lagi.

Ekonomi Serbia tercatat sebesar 2% (yoy) di kuartal pertama 2025. Sebelumnya ekonomi tumbuh 3,3%. Namun secara kuartalan ekonomi tercatat minus. Di kuartal Januari ke Maret, ekonomi negatif 0,6%.


(sef/sef)
[Gambas:Video CNBC]
Next Article Potret Amukan Warga Tuntut Pemerintahan Bersih, PM Mengundurkan Diri

Tags

Related Articles
Recommendation
Most Popular