
29 Siswa SMA Meninggal Gegara Panik Trafo Listrik Meledak

Jakarta, CNBC Indonesia - Sedikitnya 29 siswa tewas dalam insiden ledakan trafo listrik yang memicu kepanikan dan aksi saling injak di sebuah sekolah menengah atas di ibu kota Republik Afrika Tengah, Bangui, Rabu (25/6/2025).
Keterangan ini sebagaimana disampaikan dua sumber dari rumah sakit kepada Reuters. Tragedi terjadi di SMA Barthelemy Boganda saat lebih dari 5.000 siswa dari enam sekolah lainnya sedang mengikuti ujian akhir.
Adapun lokasi tersebut difungsikan sebagai pusat ujian nasional oleh Kementerian Pendidikan setempat.
Melansir laporan Reuters, salah satu sumber medis mengonfirmasi jumlah korban meninggal mencapai 29 orang dan sebanyak 260 orang lainnya mengalami luka-luka. "Kami benar-benar kewalahan. Itu mengerikan. Puluhan korban datang secara bersamaan," ujar tenaga medis itu menggambarkan tekanan yang dialaminya.
Sumber medis lainnya menyebut jumlah korban tewas bahkan mencapai 31 orang. Ia menjelaskan bahwa suara ledakan membuat para siswa panik karena mengira gedung akan runtuh.
"Beberapa siswa melompat dari lantai satu," ujarnya, seraya menambahkan bahwa para peserta ujian umumnya berusia antara 18 hingga 22 tahun. Kepanikan massal menyebabkan korban terinjak dan luka serius.
Menurut pernyataan resmi Kementerian Pendidikan, ledakan terjadi setelah tim dari perusahaan listrik nasional ENERCA mengembalikan aliran listrik. Trafo di gedung utama sekolah meledak dan menyebabkan cedera serius serta sejumlah korban jiwa.
Pemerintah menyatakan tengah menyelidiki penyebab kejadian ini secara menyeluruh. Kementerian juga menjanjikan kelanjutan sesi ujian akan dilakukan dengan aman dan tertib.
(fsd/fsd)
[Gambas:Video CNBC]
