
Pemerintah Atur Harga Ayam-di Pasar Dijual Segini, Telur Apa Kabar?

Jakarta, CNBC Indonesia - Pemerintah belum lama ini menetapkan harga acuan penjualan (HAP) ayam hidup atau livebird sebesar Rp18.000 per kilogram (kg) di tingkat peternak, berlaku secara nasional mulai 19 Juni 2025. Keputusan ini disepakati dalam Rapat Koordinasi Perunggasan Nasional pada Rabu (18/6/2025) lalu, sebagai upaya menstabilkan harga dan melindungi peternak dari tekanan harga jual yang merugikan.
Lantas, berapa harga jual daging ayam di pasar tradisional saat ini?
Berdasarkan pantauan CNBC Indonesia di Pasar Rumput, Jakarta Selatan, pada hari Kamis (26/6/2025), harga ayam potong belum menunjukkan perubahan berarti. Para pedagang menyebut harga daging ayam di pasar masih stabil, bahkan harganya sama sejak awal tahun.
Imin (bukan nama sebenarnya), salah satu pedagang ayam potong, mengatakan harga per ekor ayam yang dijualnya tergantung ukuran. "Kalau seekor itu Rp40.000, beratnya 1 kg 2 ons. Kalau yang kecilan, nggak sampai sekilo itu Rp35.000 per ekor," sebutnya.
Soal harga acuan yang ditetapkan pemerintah, Imin mengaku belum tahu detailnya. Pasalnya, ia membeli ayam langsung dari rumah potong unggas. "Ohh saya nggak tahu kalau harga di kandang gimana. Soalnya kan kita belanja langsung ke rumah potong, dapat harga segitu, ya udah aja gitu," kata dia.
Adapun saat ditanya soal harga beli di rumah potong unggas, ia mengungkapkan harga beli ayam hidup mencapai Rp22.000 per kg. Dari situ, ayam masih harus dibersihkan sendiri. "Untuk dapat satu ekor 1,2 (1 kg 2 ons) ini bisa Rp30.000-an modalnya. Kan kalau ayam hidup masih ada jeroan, bulu dan lain sebagainya ya," jelas Imin.
Saat ditanya apakah harga ayam mengalami perubahan baru-baru ini, ia menegaskan harga saat ini masih stabil dan sama semenjak awal tahun 2025. "Nggak ada sih, stabil aja segini. Kayaknya dari awal tahun saya jual ayam segini-segini saja harganya," ujarnya.
Pernyataan serupa disampaikan Bude (bukan nama samaran), pedagang ayam lainnya. Ia menjual ayam dengan harga bervariasi tergantung ukuran. "Seekor yang berat 2 kg, yang gede itu Rp50.000, yang sedang ini Rp45.000 (per ekor), beratnya 1,7 (1 kg 7 ons). Kalau yang 1,2 (1 kg 2 ons) itu Rp40.000 (per ekor)," beber Bude.
Menurut Bude, harga ayam saat momentum Lebaran pun tak banyak berubah. "Stabil. Kemarin Lebaran juga nggak gimana-gimana naiknya, paling Rp2.000-Rp3.000 saja naiknya," katanya.
Mengenai harga dari tingkat peternak yang kini diatur pemerintah, ia menyebut belum ada dampak langsung. "Nggak ada sih, segini saja dari kemarin. Paling ya kalau ada naik itu Rp1.000-Rp2.000 saja," tuturnya.
Harga Telur Ayam Naik
Sementara itu, harga telur ayam di Pasar Rumput justru menunjukkan kenaikan dalam beberapa hari terakhir. Deni, pedagang telur, menyebut hari ini harga telur tembus Rp30.000 per kg.
"Agak naik ini. Minggu kemarin kan Rp28.000, terus berapa hari lalu Rp29.000 per kg. Hari ini naik Rp30.000," ujarnya.
Pedagang lainnya, Iman, juga mengonfirmasi hal yang sama. "Hari ini Rp30.000. Baru naik hari ini. Kemarin masih Rp29.000 per kg saya jual," katanya.
Ia menduga kenaikan harga terjadi karena pasokan sedang menurun. "Nggak tahu, dari sananya naik. Mungkin stoknya lagi sedikit ya," ungkap Iman.
![]() Pantauan harga daging ayam dan telur ayam di Pasar Rumput, Jakarta Selatan, Kamis (26/6/2025). (CNBC Indonesia/Martyasari Rizky) |
(dce)
[Gambas:Video CNBC]
Next Article Video: Harga Ayam Terjun di Bawah Harga Acuan, Peternak Rugi Besar
