
Video: Prabowo Mau Tambah Pembangkit Baru 69 GW, DEN Ungkap Syaratnya!
Jakarta, CNBC Indonesia- Pemerintah Melalui Kementerian ESDM resmi menerbitkan Rencana Usaha Penyediaan Tenaga Listrik (RUPTL) 2025-2034 PT PLN (Persero) sebagai peta jalan pengembangan sistem kelistrikan nasional sekaligus membuka peluang investasi di sektor ketenagalistrikan.
Dalam RUPTL terbaru ini pemerintah menargetkan pembangunan pembangkit 69,5 Gigawatt dengan target 61% atau 42,6 GW berasal dari pembangkit Energi Baru Terbarukan (EBT), 15% atau 10,3 GW berasal dari Storage dan 25% atau 16,6 GW berasal dari pembangkit energi fosil yakni gas dan batu bara.
Anggota Dewan Energi Nasional (DEN), Agus Puji mengatakan bahwa RUPTL terbaru ini dibuat berdasarkan Rencana UMum Ketenagalistrikan Nasional (RUKN) dan berdasarkan Kebijakan Energi Nasional (KEN) sebagai strategi yang cukup ambisius namun selaras dengan target pencapaian pertumbuhan ekonomi 8% pemerintahan Presiden Prabowo.
Dimana produksi listrik dibutuhkan untuk memenuhi kebutuhan pertumbuhan industri Tanah Air yang digenjot untuk mendorong pertumbuhan Indonesia. Meski demikian rencana penambahan pembangkit baru hingga 2034 harus diimbangi dengan meningkatkan produktivitas industri sehingga target penyerapan produksi listrik.
Seperti apa DEN melihat rencana penambahan pembangkit baru hingga 69,5 GW? Selengkapnya simak dialog Maria Katarina dan Savira Wardoyo dengan FX Analyst CNBC Indonesia Research, Revo Gilang Firdaus dalam Squawk Box, CNBC Indonesia (Selasa, 03/06/2025)
-
1.
-
2.
-
3.