Energy Corner

Video: RI Tambah PLTU Batu Bara 6,3 GW, Sulit Bebas Dari Energi Fosil?

CNBC Indonesia TV, CNBC Indonesia
31 May 2025 19:00

Jakarta, CNBC Indonesia- Dalam Rencana Usaha Penyediaan Tenaga Listrik (RUPTL) PT PLN (Persero) periode 2025-2034, pemerintah menargetkan penambahan kapasitas pembangkit sebesar 69,5 GW hingga 2034. Dimana sekitar 76% kapasitas akan berasal dari Energi Baru Terbarukan (EBT) dan sistem penyimpanan energi seperti baterai dan pumped storage.

Dalam RUPTL ini pemerintah juga menargetkan adanya penambahan kapasitas pembangkit fosil sebesar 16,6 GW atau 24% dari total tambahan kapasitas pembangkit listrik baru sampai 2034.

Dalam RUPTL ini, pemerintah menargetkan adanya penambahan kapasitas pembangkit listrik baru hingga 69,5 Giga Watt (GW) sampai 2034 mendatang.

Menteri ESDM Bahlil Lahadalia memaparkan bahwa dari total 69,5 GW tersebut, porsi untuk pembangkit fosil akan dibangun sebesar 16,6 GW atau sebesar 24% dari total tambahan kapasitas pembangkit listrik baru yang terdiri atas 10,3 GW pembangkit berbahan bakar gas dan 6,3 GW pembangkit berbahan bakar batu bara.

Terkait pembangkit berbahan bakar fosil, Ketua Umum Asosiasi Produsen Listrik Swasta Indonesia (APLSI), Arthur Simatupang menilai bahwa hal ini masih realistis mengingat potensi batu bara RI masih besar dan menjadi sumber energi yang murah. Selain itu PLTU Batu Bara masih menjadi pembangkit baseload (pembangkit beban dasar) yang harus digantikan oleh Pembangkit EBT yang bisa menggantikan PLTU Batu Bara.

Seperti apa APLSI melihat target RUPTL 2025-2034? Selengkapnya simak dialog Shinta Zahara dengan Ketua Umum Asosiasi Produsen Listrik Swasta Indonesia (APLSI), Arthur Simatupang dalam Squawk Box, CNBC Indonesia (Selasa, 27/05/2025)



Tags

Related Videos
Recommendation
  • 1.
    Loading...
  • 2.
    Loading...
  • 3.
    Loading...