Video

Video: Eksportir Kepiting Incar Eropa Saat Trump "Sibuk" Perang Dagang

Merta Tristina, CNBC Indonesia
26 May 2025 11:06

Jakarta, CNBC Indonesia- Pemerintah Indonesia tengah mendorong penyelesaian proses negosiasi perdagangan imbas kenaikan tarif impor Amerika Serikat yang diterapkan oleh Pemerintahan Presiden Donald Trump.

Sejumlah sektor yang mengandalkan AS sebagai pasar utama seperti tekstil, alas kaki, furniture hingga sektor perikanan as-was terhadap dampak kenaikan tarif ekspor terhadap kinerja bisnis.

Emiten pengolahan hasil laut termasuk produk kaleng dan makanan laut beku seperti tuna kaleng hingga daging gurita dan kepiting, PT Toba Surimi Industries Tbk (CRAB) yang memiliki pasar ekspor 57% ke AS belum merasakan kenaikan tarif karena pembeli masih mengejar pengiriman barang sebelum tarif baru dikenakan.

Direktur Utama Toba Surimi Industries, Gindra Tardy menyebutkan saat ini para buyer dari AS masih bisa mentolerasi kenaikan tarif 10%. Selain itu guna mengantisipasi perang dagang, CRAB menjajaki potensi pasar baru ke Eropa dan China, meski terdapat tantangan terkait permintaan produk utuh dari Tiongkok.

CRAB saat ini mulai memasarkan produk ke Hong Kong, Korea Selatan hingga Australia. Di sisi lain, pelaku usaha berharap percepatan Perundingan IEU CEPA (Indonesia-EU Comprehensive Economic Partnership Agreement) sehingga perdagangan ke Eropa lebih baik.

Seperti apa dampak perang dagang ke bisnis olahan perikanan? bagaimana solusi eksportir menghadapi kondisi ini? Selengkapnya simak dialog Bunga Cinka dengan Direktur Utama PT Toba Surimi Industries Tbk (CRAB), Gindra Tardy dalam Squawk Box, CNBC Indonesia (Senin, 26/05/2025)



Tags

Related Videos
Recommendation
  • 1.
    Loading...
  • 2.
    Loading...
  • 3.
    Loading...