
Video: Ekspor Sawit RI Terancam Perang India & Kenaikan Bea Ekspor
Jakarta, CNBC Indonesia- Ketua Umum GAPKI, Eddy Martono memperingatkan Indonesia untuk tidak lengah terhadap "Status" sebagai Produsen sekaligus konsumen minyak sawit atau Crude Palm Oil (CPO) terbesar dunia.
Dimana saat terjadi kenaikan harga sawit yang lebih tinggi dari minyak nabati seperti minyak kedelai maka akan berdampak ke tekanan daya saing. Selain itu kondisi perang yang melibatkan India sebagai importir terbesar ke-2 CPO RI juga mengancam kinerja ekspor sawit nasional.
GAPKI juga menyoroti dampak kenaikan pungutan ekspor (PE) menjadi 10% per 17 Mei 2025 di tengah perang dagang dan ketegangan geopolitik akan mengurangi penyerapan produksi sawit RI yang tembus 52 juta per tahun.
Di sisi lain persoalan produksi sawit nasional yang stagnan juga turut mempengaruhi bisnis sawit dalam negeri. Seperti apa persoalan sektor sawit RI?
Selengkapnya simak dialog Shinta Zahara dengan Ketua Umum Gabungan Pengusaha Kelapa Sawit Indonesia (GAPKI), Eddy Martono dalam Squawk Box, CNBC Indonesia (Senin, 19/05/2025)
-
1.
-
2.
-
3.