Bank Asing Ramal Nasib RI Saat Panasnya Tahun Politik, Simak!

mij, CNBC Indonesia
02 February 2024 15:40
FILE PHOTO: People pass by the logo of Standard Chartered plc at the SIBOS banking and financial conference in Toronto, Ontario, Canada October 19, 2017. REUTERS/Chris Helgren/File Photo
Foto: Standard Chartered (REUTERS/Chris Helgren)

Jakarta, CNBC Indonesia - Bank asal Inggris, Standard Chartered memperkirakan ekonomi Indonesia masih mampu tumbuh melesat di tengah tingginya ketidakpastian global dan panasnya politik jelang Pemilihan Presiden 2024.

"Laporan Global Focus - Economic Outlook 2024 kami menunjukkan bahwa Indonesia cukup tangguh dalam menghadapi gejolak perekonomian global. Melihat lintasan perekonomian Indonesia di tahun ini, Standard Chartered memperkirakan pertumbuhan PDB sebesar 5,2% di tahun 2024, atau naik sedikit dari besaran 5,1% pada tahun sebelumnya," kata Rino Donosepoetro, Vice Chairman ASEAN & President Commissioner Indonesia, Standard Chartered dalam siaran pers, Jumat (2/2/2024)

Salah satu pendorong perekonomian dalam negeri adalah konsumsi rumah tangga dan investasi. Dua kelompok tersebut dapat mengimbangi ekspor yang diperkirakan lebih lemah seiring dengan turunnya harga komoditas internasional.

Pemilu, menurutnya justru akan memberikan dampak positif karena mendorong konsumsi khususnya pada semester I-2024.

"Saat ini sebagian besar masyarakat Indonesia tengah fokus pada pemilu yang sebentar lagi akan digelar, dan Standard Chartered optimis bahwa perekonomian Indonesia akan terus berkembang di bawah administrasi pemerintahan yang baru. Sebagai sole rating advisor bagi Pemerintah Indonesia, Standard Chartered terus berkomitmen untuk membantu upaya berkelanjutan pemerintah mendorong perekonomian dan investasi Indonesia, yang selaras dengan proyeksi pertumbuhan negara yang sangat positif," terangnya.

Aldian Taloputra, Senior Economist, Standard Chartered Bank Indonesia menambahkan, dari sisi inflasi terjaga dengan baik.

"Standard Chartered mempertahankan perkiraan inflasi rata-rata Indonesia selama tahun 2024 sebesar 2,9% secara year on year, atau lebih tinggi dari perkiraan inflasi bulan Oktober 2023 sebesar 2,6%. Standard Chartered juga memperkirakan kondisi sticky inflation pada semester pertama tahun 2024 yang akan menjaga inflasi umum tetap tinggi, mendekati batas atas kisaran target Bank Indonesia (BI) sebesar 1,5-3,5%, sebelum turun menjelang akhir tahun 2024."

Terkait kebijakan moneter, Standard Chartered mempertahankan pandangannya bahwa BI akan menurunkan BI Rate sebesar 50bps pada paruh kedua tahun 2024, meskipun pemotongan lebih awal juga dapat terjadi jika perekonomian AS yang tengah melemah berhasil mendorong penurunan suku bunga The Fed lebih awal.

Stabilitas Rupiah akan tetap menjadi tujuan kebijakan moneter utama bagi BI sepanjang tahun 2024, mengingat tingkat suku bunga AS yang lebih tinggi untuk jangka waktu yang lebih lama dan lingkungan makro dalam negeri yang relatif stabil.

BI kemungkinan akan terus memperkuat langkah moneternya dan menyempurnakan instrumen miliknya untuk memberikan opsi penempatan yang menarik bagi investor asing. Sementara itu, Standard Chartered menurunkan perkiraan defisit fiskal tahun 2024 menjadi 2,3% dari PDB dari sebelumnya 2,5%, dikarenakan harga komoditas yang lebih stabil dan belanja yang terkendali.

Aldian turut menjelaskan bahwa Standard Chartered akan mempertahankan perkiraan nilai tukar Dolar AS dengan Rupiah pada akhir tahun 2024 di angka 15.000. "Kami cukup optimis terhadap IDR dalam jangka menengah mengingat adanya perbaikan struktural pada fundamental makroekonomi Indonesia," tambahnya.


(mij/mij)
[Gambas:Video CNBC]
Next Article Potret Negara dengan Pertumbuhan Tercepat Dunia, Dulu Miskin!

Tags

Related Articles
Recommendation
Most Popular