Rumus Alokasi Duit dan Dana Darurat Anti Boncos Ala Bank Sumut

Zefanya Aprilia, CNBC Indonesia
21 August 2025 22:07
Pimpinan Bidang Marketing Comunication Bank Sumut, Hendy Arief menyampaikan pemaparan saat kelas edukasi dalam acara LPS FInancial Festival 2025 di Regale International Convention Center, Medan, Sumatera Utara, Kamis (21/8/2025). (CNBC Indonesia/Tri Susilo)
Foto: Pimpinan Bidang Marketing Comunication Bank Sumut, Hendy Arief menyampaikan pemaparan saat kelas edukasi dalam acara LPS FInancial Festival 2025 di Regale International Convention Center, Medan, Sumatera Utara, Kamis (21/8/2025). (CNBC Indonesia/Tri Susilo)

Medan, CNBC Indonesia - PT Bank Sumut membagikan tips alokasi keuangan agar penghasilan jadi optimal. Pemimpin Bidang Marketing Communication Bank Sumut, Hendy Arief mengatakan umumnya, dana dibagi dengan persentase 50%, 30%, dan 20%

Perinciannya, sebanyak 50% untuk kebutuhan bulanan. Kemudian, sebesar 30% untuk gaya hidup seperti nongkrong, hiburan, dan traveling. Sebesar 20% sisanya dipakai untuk tabungan.

Meski demikian, Hendy mengatakan persentase itu bukan rumus valid. Pembagian itu bergantung kembali dengan kondisi finansial masing-masing.

Hendy kemudian menyebut kesalahan yang paling sering terjadi pada keputusan finansial seseorang adalah sikap fear of missing out (FOMO). Terlebih dengan banyaknya tren yang menarik untuk diikuti.

"Karena memang nggak selamanya juga sih tren itu kita harus ikut ke sana, gitu. Kalau kita tidak sanggup, jadi jangan dipaksa. Tapi kalau memang sanggup, kita beli," kata Hendy dalam Educational Class LPS Financial Festival 2025 di Regale International Convention Center, Medan, Kamis (21/8/2025).

Kesalahan lain yang kerap dilakukan, kata Hendy adalah tidak adanya dana darurat. Menurutnya, ini sangat penting untuk dipersiapkan, karena tidak akan ada yang pernah tahu apa yang terjadi di masa depan.

"Mungkin kita nggak ngerasa saat ini, tapi itu bisa menyelamatkan kita," ucap Hendy.

Dalam hal ini, ia menyebut orang yang masih lajang dapat mengalokasikan tiga kali lipat dari pengeluaran bulanan untuk dana darurat.

"Nah, misal pengeluaran bulanannya Rp5 juta. Kita minimal harus punya tabungannya Rp15 juta," beber Hendy.

Sementara itu, untuk yang sudah berkeluarga, Hendy menyebut minimal alokasi enam kali lipat dari jumlah pengeluaran bulanan untuk dana darurat.

"Kalau yang sudah berkeluarga, itu minimal 6 kali lipat. Misal, kalau misalnya pengeluaran bulannya Rp10 juta, berarti harus Rp60 juta," terangnya.


(dpu/dpu)
[Gambas:Video CNBC]
Next Article Khusus Gen-Z, Bos LPS Kasih Tips Cara Cerdas Kelola Uang

Tags


Related Articles
Recommendation
Most Popular