Video: Bos LPS Ungkap "Sinyal" Daya Tahan Ekonomi & Perbankan RI

Jakarta, CNBC Indonesia- Lembaga Penjamin Simpanan (LPS) meyakini kemampuan negara-negara dunia termasuk Indonesia untuk mendorong pertumbuhan ekonomi di tengah guncangan ekonomi dan geopolitik global.

Ketua Dewan Komisioner LPS, Purbaya Yudhi Sadewa memandang kemampuan setiap negara dunia masih memadai untuk meningkatkan pertumbuhan di tengah guncangan perang dagang hingga ketegangan geopolitik Timur Tengah.

Purbaya meyakini dampak guncangan global cukup terbatas ke Indonesia mengingat rasio ekspor ke PDB masih 20% dan sisanya ditopang konsumsi dalam negeri. Oleh karena itu, jika daya beli dan konsumsi terjaga maka target pertumbuhan ekonomi bisa dicapai.

Pengalaman Indonesia melalui berbagai krisis mulai dari 1998 hingga krisis 2010 dan 2018 menjadi gambaran daya tahan ekonomi RI menghadapi ketidakpastian. Di sisi perbankan, LPS mencatat kinerja positif dengan jumlah likuidasi BPR hingga saat ini baru mencapai 1 BPR, Dana simpanan yang dijamin LPS mencapai 99,9% dari jumlah rekening dan termasuk yang tertinggi di dunia.

Diharapkan penurunan suku bunga Bank Indonesia dan suku bunga penjaminan LPS juga menjadi sinyal sebagai potensi pertumbuhan ekonomi RI. Seperti apa pandangan LPS terhadap perkembangan ekonomi dan perbankan RI hadapi ketidakpastian 2025? Selengkapnya simak dialog Syarifah Rahma dengan Ketua Dewan Komisioner LPS, Purbaya Yudhi Sadewa dalam Power Lunch, CNBC Indonesia (Senin, 23/06/2025)