IHSG Sesi 1 Dibuka Menguat 0,13% Dekati Level 8.700
Jakarta, CNBC Indonesia - Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) dibuka naik 10,81 poin atau menguat 0,13% ke level 8.656,65 pada pembukaan perdagangan hari ini, Selasa (23/12/2025).
Sebanyak 202 saham naik, 84 turun, dan 316 tidak bergerak. Nilai transaksi mencapai Rp 369,92 miliar, melibatkan 523 juta saham dalam 69.343 kali transaksi.
Pelaku pasar pada Selasa hari ini (23/12/2025) akan cenderung mengalihkan fokus data ekonomi global, terutama datang dari negeri Paman Sam, serta melihat respon lanjutan dari data ekonomi yang rilis kemarin dari China terkait suku bunga dan jumlah uang beredar di RI.
Dari dalam negeri, sentimen bisa datang dari konferensi pers kesepakatan dagang AS-Indonesia yang akan digelar hari ini.
Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto dan Duta Besar RI untuk AS Dwisuryo Indroyono Soesilo akan menggelar konferensi pers terkait kesepakatan dagang AS- China.
Konferensi pers akan digelar pada pukul 08.30 WIB. Konferensi pers ini diharapkan bisa menjawab isu yang menyebut AS akan menghentikan kesepakatan dagang yang ditandatangani pada Juli 2025.
Kesepakatan dagang ini menjadi kunci bagi kenaikan ataupun penurunan tarif ekspor RI ke Amerika Serikat. Dampak kesepakatan ini sangat besar mulai dari ekspor, lapangan kerja, investasi hingga pertumbuhan ekonomi.
Lalu, sorotan utama investor global juga akan tertuju pada rilis final Pertumbuhan Ekonomi (GDP) AS untuk kuartal III-2025 yang diumumkan hari ini, Selasa (23/12/2025). Konsensus pasar memproyeksikan ekonomi Negeri Paman Sam tumbuh melambat ke level 3,2%, turun dari estimasi sebelumnya yang berada di angka 3,8%.
Dalam konteks normal, perlambatan ekonomi adalah kabar buruk. Namun saat ini, angka 3,2% justru menjadi sinyal yang dinanti pasar.
Perlambatan yang terukur ini dikombinasikan dengan inflasi yang sudah jinak di 2,7%-mengonfirmasi bahwa skenario Soft Landing sedang berjalan mulus.
Ekonomi AS mendingin cukup untuk menekan inflasi, namun tetap tumbuh cukup kuat untuk menghindari resesi.
Ini memberikan karpet merah bagi The Federal Reserve untuk melanjutkan pemangkasan suku bunga secara agresif tanpa keraguan.
Sementara itu, pasar saham Asia-Pasifik dibuka menguat pada perdagangan hari Selasa (23/12/2025), setelah perdagangan saham yang terekspos AI mengangkat indeks utama Wall Street tadi malam.
Hari ini, indeks S&P/ASX 200 Australia naik 0,46% pada perdagangan awal, menuju kenaikan hari keempat berturut-turut. Indeks Nikkei 225 Jepang naik 0,18%, sementara indeks Topix yang lebih luas mencatatkan kenaikan yang lebih besar sebesar 0,37%. Indeks Kospi Korea Selatan naik 0,32%, dengan indeks Kosdaq untuk saham berkapitalisasi kecil naik 0,21%.
Kontrak berjangka indeks Hang Seng Hong Kong berada di 25.909, lebih tinggi dari penutupan terakhir HSI di 25.801,77.
Di Asia Tenggara, Singapura akan merilis data inflasi bulan November, dengan para ekonom yang disurvei oleh Reuters memperkirakan tingkat inflasi negara kota tersebut akan naik ke level tertinggi pada tahun 2025.
Semalam di AS, S&P 500 naik 0,64%, mencatat kenaikan positif untuk hari ketiga berturut-turut. Dow Jones Industrial Average naik 0,47%, dan Nasdaq Composite naik 0,52%.
[Gambas:Video CNBC]