MARKET DATA

Investor Asing Serbu Saham Bank Mandiri (BMRI), Naik 6,6% Sejak Senin

mkh,  CNBC Indonesia
18 December 2025 17:18
Gedung Bank Mandiri. (Dok. Bank Mandiri)
Foto: Gedung Bank Mandiri. (Dok. Bank Mandiri)

Jakarta, CNBC Indonesia — Investor asing tercatat menyerbu saham PT Bank Mandiri (Persero) Tbk (BMRI) sejak awal pekan ini. Pada periode 15-17 Desember 2025 BMRI mencatat net buy Rp 328,9 miliar di pasar reguler.

Sebanyak 974 miliar saham BMRI diserap investor asing dengan rata-rata pembelian Rp 4.975,2. BMRI menjadi saham dengan net buy asing terbesar di pasar reguler. 

Pada sesi 1 perdagangan hari ini, BMRI juga menjadi saham dengan net buy terbesar, yakni Rp 278,7 miliar. 

Adapun akumulasi asing ikut mendorong saham BMRI yang parkir di level Rp 5.150 pada akhir perdagangan hari ini, Kamis (18/12/2025). Dengan demikian BMRI naik 6,63% sejak awal pekan. 

Sementara itu, Bank Mandiri mencatat laba bersih (bank only) tumbuh 28,7% secara bulanan (mtm) per November 2025. Hal ini seiring dengan penurunan beban bunga dan pertumbuhan pendapatan bunga.

Pendapatan bunga tumbuh 9,5% secara tahunan (yoy) per November 2025. Beban bunga tercatat Rp3,6 triliun dan terus melandai sejak kuartal II. Secara kuartalan atau quarter on quarter (QoQ), beban bunga turun 1,7% hingga kuartal III 2025 dan diperkirakan berlanjut pada kuartal IV.

Direktur Finance and Strategy Bank Mandiri Novita Widya Anggraini mengatakan perkembangan ini mencerminkan kondisi likuiditas pasar yang semakin kondusif serta pengelolaan struktur pendanaan yang lebih efisien seiring meredanya kompetisi dana pihak ketiga. Bank berlogo pita emas ini juga menilai perbaikan tersebut menjadi sinyal positif bagi keberlanjutan margin ke depan.

"Perbaikan biaya pendanaan memberikan ruang bagi kami untuk menjaga keseimbangan antara pertumbuhan dan profitabilitas. Fokus kami tetap pada kualitas pendanaan dan pengelolaan likuiditas yang prudent," ujarnya, mengutip keterangan resmi, Kamis (18/12/2025).

Akselerasi kinerja juga tercermin pada pendapatan non-bunga. Per November 2025, pendapatan non-bunga tumbuh 12,1% yoy, lebih tinggi dibandingkan capaian dua bulan sebelumnya. Pertumbuhan ini terutama didorong peningkatan transaksi digital serta optimalisasi solusi keuangan berbasis kebutuhan nasabah.

"Kontribusi transaksi digital yang bersifat recurring terus meningkat dan menjadi pendorong utama fee based income, dengan pertumbuhan sekitar 14% secara tahunan, terutama didukung oleh fee Livin' by Mandiri yang tumbuh mencapai 19,8% year on year. Di sisi lain, solusi treasury mencatat pertumbuhan sekitar 55% secara tahunan yang terutama didorong oleh fee dari peningkatan aktivitas trading & client services" lanjutnya.

(mkh/mkh)
[Gambas:Video CNBC]
Next Article Diam-Diam JP Morgan Akumulasi Saham BMRI Jelang Rilis Lapkeu


Most Popular
Features