MARKET DATA

Buka Ruang Penurunan BI Rate di 2026, Bakal Dipangkas Berapa Kali?

Robertus Andrianto,  CNBC Indonesia
17 December 2025 16:41
Gubernur BI Perry Warjiyo saat memberikan pemaparan di konferensi pers di Gedung BI, Jakarta, Kamis (19/7).Rapat Gubernur (RDG) Bank Indonesia pada 18-19 Juli 2018 memutuskan untuk mempertahankan BI 7-day Reserve Reporter Rate tetap sebesar 5,25%, suku bunga Deposit Facility tetap sebesar 4,50% dan suku bunga Lending Facility tetap sebesar 6,00%. Keputusan tersebut konsisten dengan upaya Bank Indonesia mempertahankan daya tarik pasar keuangan domestik ditengah ketidakpastian pasar keuangan global yang masih tinggi sehingga dapat menjaga stabilitas, khususnya stabilitas nilai tukar rupiah. Pelonggaran kebijakan makroprudensial oleh Bank Indonesia diyakini dapat meningkatkan fleksibilitas manajemen likuiditas dan intermediasi perbankan bagi pertumbuhan ekonomi. Ketidakpastian pasar keuangan global yang masih tinggi, di tengah dinamika pertumbuhan ekonomi dunia yang tidak merata. Ekonomi AS diprakirakan tumbuh tinggi dengan inflasi yang semakin meningkat, sementara pertumbuhan ekonomi Eropa terindikasi tidak sekuat prakiraan sebelumnya dan pertumbuhan ekonomi Tiongkok juga belum meningkat. (Gubernur BI Perry Warjiyo saat memberikan pemaparan di konferensi pers di Gedung BI, Jakarta, Kamis (19/7).Rapat Gubernur (RDG) Bank Indonesia pada 18-19 Juli 2018 memutuskan untuk mempertahankan BI 7-day Reserve Reporter Rate tetap sebesar 5,25%, suku bunga Deposit Facility tetap sebesar 4,50% dan suku bunga Lending Facility tetap sebesar 6,00%. Keputusan tersebut konsisten dengan upaya Bank Indonesia mempertahankan daya tarik pasar keuangan domestik ditengah ketidakpastian pasar keuangan global yang masih tinggi sehingga dapat menjaga stabilitas, khususnya stabilitas nilai tukar rupiah. Pelonggaran kebijakan makroprudensial oleh Bank Indonesia diyakini dapat meningkatkan fleksibilitas manajemen likuiditas dan intermediasi perbankan bagi pertumbuhan ekonomi. Ketidakpastian pasar keuangan global yang masih tinggi, di tengah dinamika pertumbuhan ekonomi dunia yang tidak merata. Ekonomi AS diprakirakan tumbuh tinggi dengan inflasi yang semakin meningkat, sementara pertumbuhan ekonomi Eropa terindikasi tidak sekuat prakiraan sebelumnya dan pertumbuhan ekonomi Tiongkok juga belum meningkat.)
Foto: CNBC Indonesia/Muhammad Sabki

Jakarta, CNBC Indonesia - Gubernur Bank Indonesia (BI) Perry Warjiyo memastikan, ruang penurunan suku bunga acuan BI rate pada 2026 terbuka lebar.

Namun, ia belum mau mengungkapkan seberapa banyak penurunan suku bunga acuan akan dilakukan pada tahun depan.

"Tentu saja tingkat penurunan dan waktu nya akan kami evaluasi dari bulan ke bulan melalui asesmen baik inflasi, ekonomi, moneter, dan nilai tukar," kata Perry saat konferensi pers hasil Rapat Dewan Gubernur, Jakarta, Rabu (17/12/2025).

Perry menegaskan, penurunan suku bunga acuan ke depannya masih akan tetap mengacu pada stabilitas ekonomi dan tekanan inflasi.

Sepanjang tahun ini saja, ia mengatakan BI sudah menurunkan suku bunga acuan sebanyak 5 kali dengan besaran 125 basis points (bps). Suku bunga acuan pun kini bertengger di level 4,75%.

"Ke depan ada ruang penurunan suku bunga. Dasar pertimbangannya proyeksi inflasi rendah dan terkendali serta perlunya bersama pemerintah terus dorong pertumbuhan ekonomi yang lebih tinggi," paparnya.

(arj/haa)
[Gambas:Video CNBC]
Next Article Terungkap! Ini Alasan BI Rate Diturunkan Jadi 5% pada Agustus 2025


Most Popular
Features