MARKET DATA

Investor Waspada, Bursa Asia Anjlok Berjamaah

Mentari Puspadini,  CNBC Indonesia
15 December 2025 08:30
A man in a business building is reflected on an electronic stock quotation board outside a brokerage in Tokyo, Japan, October 11, 2018.  REUTERS/Kim Kyung-Hoon
Foto: Ilustrasi Bursa Tokyo (REUTERS/Kim Kyung-Hoon)

Jakarta, CNBC Indonesia — Pasar saham Asia-Pasifik dibuka melemah pada perdagangan Senin, (15/12/2025), mengikuti Wall Street pada Jumat lalu seiring investor mengambil jeda dari reli saham bertema kecerdasan buatan (AI).

Melansir CNBC.com, Manajer portofolio Argent Capital Management, Jed Ellerbroek, menyebut investor saat ini cenderung berhati-hati dan waspada terhadap sektor AI, meski belum sepenuhnya pesimistis.

Pelaku pasar di Asia juga mencermati rilis data penting dari China yang dijadwalkan mengumumkan penjualan ritel, investasi aset tetap, serta output industri untuk periode November. Data tersebut akan menjadi indikator penting arah pemulihan ekonomi China ke depan.

Di Korea Selatan, indeks Kospi anjlok 2,16% sementara indeks saham berkapitalisasi kecil Kosdaq turun 1,17%. Saham unggulan sektor semikonduktor turut tertekan, dengan SK Hynix merosot lebih dari 4% dan Samsung Electronics melemah 3,3%.

Jepang merilis survei Tankan kuartal IV yang menunjukkan indeks optimisme bisnis produsen besar naik ke level +15, tertinggi dalam empat tahun. Angka ini meningkat dari +14 pada kuartal sebelumnya, sesuai dengan ekspektasi ekonom yang disurvei Reuters, sementara indeks non-manufaktur tercatat di level +34.

Di Australia, indeks S&P/ASX 200 turun 0,66% pada perdagangan awal pekan. Penurunan ini terjadi setelah negara tersebut diguncang serangan senjata terburuk dalam lebih dari 30 tahun yang menewaskan sedikitnya 15 orang pada Minggu.

Pasar saham Jepang juga bergerak di zona merah, dengan Nikkei 225 turun 1,3% dan Topix melemah 0,27%. Sementara itu, kontrak berjangka indeks Hang Seng Hong Kong berada di level 25.735, lebih rendah dibandingkan penutupan terakhir HSI di 25.976,79.

Dari Amerika Serikat, indeks S&P 500 pada Jumat lalu terkoreksi 1,07% dari posisi rekor tertingginya, sementara Nasdaq Composite merosot 1,69%. Dow Jones Industrial Average turun 0,51% meski sempat mencetak rekor intraday baru di awal sesi.

Saham-saham terkait AI menjadi sumber tekanan utama pasar, dengan saham Broadcom anjlok lebih dari 11% dan menyeret indeks utama Wall Street. Saham teknologi lain seperti AMD, Palantir Technologies, dan Micron juga ditutup melemah pada perdagangan tersebut.

(mkh/mkh)
[Gambas:Video CNBC]
Next Article Bursa Asia Campur Aduk, Investor Gelisah Usai Nvidia & Oracle Ambruk


Most Popular
Features