Ini Penyebab IHSG Lompat 1% ke Level 8.250
Jakarta, CNBC Indonesia — Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) membuka pagi ini, Senin (3/11/2025) di zona hijau. Indeks dibuka naik 0,5% dan melanjutkan penguatan hingga terbang lebih dari 1% ke level 8.250 pada 10 menit perdagangan awal.
Sebanyak 332 saham naik, 233 turun, dan 390 tidak bergerak. Nilai transaksi mencapai Rp 1,93 triliun, melibatkan 2,51 miliar saham dalam 238.300 kali transaksi. Kapitalisasi pasar pun kembali menembus Rp 15.000 triliun.
Mengutip Refinitiv, nyaris seluruh sektor berada di zona penguatan. Utilitas dan konsumer non-primer memimpin dengan kenaikan masing-masing 2,99% dan 1,35%. Hanya sektor properti yang melemah, turun 0,78%.
Sementara itu, saham milik Prajogo Pangestu, Barito Renewables Energy (BREN) menguat 7,78% ke level 9.350 menjelang pengumuman indeks MSCI. BREN menjadi penopang utama IHSG pagi ini dengan bobot 20,96 indeks poin.
Kemudian emiten grup Sinar Mas, Dian Swastatika Sentosa (DSSA) membalikkan keadaan setelah koreksi dalam sepanjang pekan lalu. Pagi ini DSSA naik 1,71% ke level 86.025. DSSA menyumbang 10,70 indeks poin.
Selain itu, emiten bank pelat merah BBRI masih melanjutkan penguatan. BBRI menembus level 4.000 dengan kenaikan lebih dari 1% pagi ini. BBRI bertengger di urutan ketiga top movers dengan bobot 8,28 indeks poin.
Memasuki pekan pertama November, pelaku pasar akan mencermati sederet rilis data ekonomi penting baik dari dalam negeri maupun luar negeri.
Dari domestik, fokus utama akan tertuju pada inflasi Oktober, PMI manufaktur, neraca dagang, serta pertumbuhan ekonomi kuartal III-2025 yang akan dirilis oleh Badan Pusat Statistik (BPS) pada Rabu (5/11/2025).
Rangkaian data tersebut akan memberikan gambaran lebih jelas mengenai arah pemulihan ekonomi nasional menjelang akhir tahun. Selain itu, data ini juga akan menjadi acuan bagi Bank Indonesia (BI) dalam menentukan langkah kebijakan moneter pada sisa 2025.
Adapun terdapat beberapa sentimen yang dapat mempengaruhi volatilitas pergerakan IHSG di sepanjang November.
MSCI akan mengumumkan bahwa tinjauan reguler (Index Review) untuk November 2025 pada 5 November 2025. Perubahan konstituen yang diumumkan akan mulai berlaku efektif pada 25 November 2025. Sehingga, periode menjelang pengumuman dan dekat hari efektif bisa menjadi momen volatilitas bagi saham-saham yang menjadi kandidat masuk/keluar indeks.
Beberapa saham Indonesia yang disebut sebagai kandidat kuat untuk masuk indeks atau naik kelas dalam periode November 2025, yakni PT Barito Renewables Energy Tbk (BREN) yang diperkirakan telah memenuhi beberapa syarat free float dan likuiditas untuk masuk indeks MSCI. Kemudian PT Bumi Resources Minerals Tbk (BRMS) juga disebut akan masuk.
Sementara itu, ada saham yang disebut berisiko keluar atau turun kelas dalam indeks MSCI, yakni PT Kalbe Farma Tbk (KLBF), PT Indofood CBP Sukses Makulah Tbk (ICBP), PT Indofood Sukses Makmur Tbk (INDF), hingga PT Petrindo Jaya Kreasi Tbk (CUAN).
(mkh/mkh)
[Gambas:Video CNBC]
Next Article IHSG Kembali Berakhir di Zona Merah, Ditutup Turun 0,21%