BI Tahan Suku Bunga, Asing Banyak Beli Saham Ini

Zefanya Aprilia, CNBC Indonesia
23 October 2025 07:20
Ilustrasi Bursa Efek Indonesia (CNBC Indonesia/Tri Susilo)
Foto: Ilustrasi Bursa Efek Indonesia (CNBC Indonesia/Tri Susilo)

Jakarta, CNBC Indonesia — Investor asing mencatat net buy Rp133,51 miliar di seluruh pasar dan Rp169,82 miliar di pasar reguler. Di samping itu, penjualan bersih asing tercatat sebesar Rp36,31 miliar di pasar negosiasi dan tunai.

Jumlah tersebut ciut dibandingkan hari sebelumnya, di mana asing melakukan aksi beli bersih Rp 1,34 triliun. 

Sejumlah saham menjadi incaran asing setelah keputusan Bank Indonesia menahan suku bunga acuan di level 4,75%. BBCA menjadi saham dengan pembelian bersih asing terbesar, yakni Rp 235,05 miliar. Kemudian diikuti oleh Astra (ASII) Rp 166,57 miliar dan Petrosea (PTRO) Rp 96,59 miliar. 

Selengkapnya, berikut 10 saham dengan net foreign buy terbesar pada perdagangan kemarin: 

  1. PT Bank Central Asia Tbk. (BBCA) - Rp235,05 miliar
  2. PT Astra International Tbk. (ASII) - Rp166,57 miliar
  3. PT Petrosea Tbk. (PTRO) - Rp96,59 miliar
  4. PT Sumber Alfaria Trijaya Tbk. (AMRT) - Rp49,34 miliar
  5. PT Impack Pratama Industri Tbk. (IMPC) - Rp46,32 miliar
  6. PT United Tractors Tbk. (UNTR) - Rp34,68 miliar
  7. PT Telkom Indonesia (Persero) Tbk. (TLKM) - Rp31,04 miliar
  8. PT Pakuwon Jati Tbk. (PWON) - Rp28,49 miliar
  9. PT ITSEC Asia Tbk (CYBR) - Rp 28,3 miliar 
  10. PT Hartadinata Abadi Tbk. (HRTA) - Rp24,67 miliar

Sementara itu, Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) terkoreksi dalam pada perdagangan Rabu (22/10/2025) usai keputusan Rapat Dewan Gubernur (RDG) Bank Indonesia yang memutuskan untuk menahan suku bunga acuan.

Pada penutupan perdagangan, indeks melemah 1,04% ambruk 85,53 poin ke level 8.152,55.

Sebanyak 321 saham naik, 349 turun, dan 139 tidak bergerak. Nilai transaksi terbilang ramai, yakni Rp 23,02 triliun, melibatkan 29,56 miliar saham dalam 2,44 juta kali transaksi.

Mayoritas sektor perdagangan melemah, dengan hanya sektor properti dan industri yang menguat. Sedangkan koreksi sektoral terbesar dicatatkan oleh oleh barang baku, finansial dan teknologi.

Pemberat utama kinerja IHSG adalah deretan saham blue chip kapitalisasi pasar besar yang sempat menguat pada perdagangan sebelumnya.


(mkh/mkh)
[Gambas:Video CNBC]
Next Article Dana Asing Rp 1 T Masuk RI, Diam-diam Borong 10 Saham Ini

Tags

Related Articles
Recommendation
Most Popular