Modal Asing Keluar Deras US$5,26 M, BI Sampai Harus Tambal Pakai Cadev

Robertus Andrianto, CNBC Indonesia
22 October 2025 15:32
Gubernur Bank Indonesia (BI) Perry Warjiyo saat konferensi pers usai rapat tertutup membahas program 3 juta rumah di Kantor Kementerian Keuangan, Jakarta Rabu (19/2/2025) malam. (CNBC Indonesia/Muhamad Sabki)
Foto: Gubernur Bank Indonesia (BI) Perry Warjiyo (CNBC Indonesia/Muhamad Sabki)

Jakarta, CNBC Indonesia - Gubernur Bank Indonesia (BI) Perry Warjiyo mengungkapkan bahwa aliran modal asing yang terus keluar dari Indonesia harus membuat pihaknya terus mengandalkan cadangan devisa (cadev).

Sebab, tekanan terhadap aliran modal asing itu turut mengganggu stabilitas nilai tukar rupiah terhadap dolar Amerika Serikat.

"Sejak September 2025 hingga 20 Oktober 2025, investasi portofolio tercatat net outflows sebesar US$ 5,26 miliar yang mengharuskan Bank Indonesia untuk melakukan intervensi dalam rangka stabilisasi nilai tukar Rupiah," kata Perry saat konferensi pers hasil rapat dewan gubernur BI secara daring, Rabu (22/10/2025).

Deputi Gubernur BI Destry Damayanti mengatakan, kondisi tekanan aliran modal asing itulah yang pada akhirnya membuat cadangan devisa Indonesia terus mengalami penurunan saat ini.

Sebagaimana diketahui, posisi cadev Indonesia sempat ke level US$ 157 miliar pada Maret 2025, namun ambles ke level US$ 149 miliar per September 2025.

"Memang kalau kita lihat dalam 2 bulan terakhir ini karena outlflow yang terlalu besar, sehingga itu yang disampaikan Pak Gubernur, sebabkan kita harus menggunakan cadangan devisa kita untuk lakukan intervensi," kata Destry.

"Termasuk juga adanya pembayaran untuk dividen, repatriasi, dan juga untuk pinjaman," tegasnya.


(arj/mij)
[Gambas:Video CNBC]
Next Article Rupiah Bisa Perkasa, BI Ramal Kurs Rp16.000-16.500 di 2026

Tags

Related Articles
Recommendation
Most Popular