Sambut PM Jepang Baru, Bursa Asia Wait and See

Mentari Puspadini, CNBC Indonesia
22 October 2025 08:55
Men look at an electronic stock board showing Japan's Nikkei 225 index at a securities firm in Tokyo Friday, Jan. 4, 2019. Japanese markets have tumbled as they reopened after the New Year holidays, while other Asian indexes are mixed after a technology-led sell-off on Wall Street. (AP Photo/Eugene Hoshiko)
Foto: Bursa Jepang (AP Photo/Eugene Hoshiko)

Jakarta, CNBC Indonesia — Pasar Asia-Pasifik dibuka bervariasi pada Rabu (22/10/2025) seiring investor menimbang pemerintahan baru Jepang dan data perdagangan terkini dari Tokyo.

Melansir CNBC.com, ekspor Jepang pada September berhasil keluar dari tren penurunan empat bulan terakhir dengan naik 4,2% secara tahunan. Hal ini didorong oleh pertumbuhan kuat pengiriman ke Asia yang menutupi penurunan ekspor ke AS.

Kendati demikian, angka tersebut masih di bawah ekspektasi kenaikan 4,6% menurut survei ekonom Reuters. Perdana Menteri Sanae Takaichi dan kabinet barunya telah resmi dilantik pada Selasa, dengan mantan rivalnya di pemilihan pimpinan Partai Demokrat Liberal, Shinjiro Koizumi, ditunjuk sebagai Menteri Pertahanan dan Satsuki Katayama menjadi Menteri Keuangan perempuan pertama Jepang.

Indeks Nikkei 225 Jepang bergerak datar pada awal perdagangan, sementara indeks Topix naik 0,3%. Sehari sebelumnya, Nikkei sempat mencetak rekor intraday baru di level 49.945,95 sebelum terkoreksi setelah Takaichi memenangkan pemungutan suara parlemen untuk menjadi perdana menteri.

Di Korea Selatan, indeks Kospi terpantau stagnan, sementara Kosdaq melemah 0,37%. Adapun di Australia, indeks S&P/ASX 200 dibuka turun 0,65% setelah sempat menguat sehari sebelumnya menyusul reli saham logam tanah jarang terkait kesepakatan mineral penting antara AS dan Australia.

Futures indeks Hang Seng Hong Kong berada di level 25.919, lebih rendah dibanding penutupan sebelumnya di 26.027,55. Sementara itu, pasar saham India ditutup karena hari libur nasional.

Dari Wall Street, indeks Dow Jones Industrial Average mencetak rekor penutupan baru didorong laporan laba kuat dari sejumlah perusahaan seperti Coca-Cola dan 3M. Indeks berisi 30 saham unggulan itu naik 0,47% menjadi 46.924,74 dan sempat menembus 47.000 dalam sesi perdagangan.

Sementara itu, indeks S&P 500 berakhir sedikit di atas garis datar di posisi 6.735,35. Indeks teknologi Nasdaq Composite tertinggal dengan penurunan 0,16% ke level 22.953,67.

 


(mkh/mkh)
[Gambas:Video CNBC]
Next Article Bursa Asia Dibuka Hijau, Nikkei Naik 1,06% Sambut Tarif Trump Longgar

Tags

Related Articles
Recommendation
Most Popular