
Jangan Salah, Ini Beda Strategi Perdagangan Berjangka dengan Saham

Jakarta, CNBC Indonesia - PT Didi Max Berjangka (DIDIMAX) mengungkap perbedaan strategi investasi pada aset perdagangan berjangka dengan saham. Untuk itu, para investor maupun calon investor diharapkan tidak salah strategi untuk meraup cuan dari instrumen perdagangan berjangka.
Komisaris Utama Didi Max Berjangka, Yadi Supriyadi mengatakan, salah satu perbedaan investasi aset berjangka dengan saham adalah dari sisi transaksi. Dalam hal ini, transaksi aset berjangka dapat dilakukan dua arah, baik itu buy (beli) maupun sell (jual) lebih dahulu.
"Pada umumnya kalau kita misalkan buy satu arah dan dia (saham) menunjukkan ke ini, kalau ini (berjangka) enggak. Ini kita bisa dua arah, jadi bisa buy duluan atau sell duluan, itu kontrak berjangka dan kontrak derivatifnya seperti itu," ujar dia dalam Road to CNBC Indonesia Awards 2025 'Best Financial Services', Selasa (14/10/2025).
Tak hanya itu, para trader aset berjangka pun tetap memerlukan pengetahuan lebih terkait strategi investasi aset berjangka, baik itu berupa analisis teknikal maupun fundamental.
Yadi turut menekankan, investor yang masuk ke instrumen berjangka harus mengerti bahwa investasi itu bukan kegiatan yang instan. Meski memiliki potensi imbal hasil yang tinggi, instrumen perdagangan berjangka jangan dipersepsikan sebagai jalan cepat untuk menjadi kaya raya. Dengan begitu, sebelum calon trader bergabung atau bertransaksi dalam bursa berjangka, sebaiknya mereka perlu mengenal instrumen investasi ini terlebih dahulu secara mendalam.
Didi Max sendiri menyediakan layanan analisis teknikal dan fundamental setiap hari yang disajikan langsung oleh trader profesional. Analisis tersebut akan menjadi pedoman bagi setiap investor untuk mengetahui ke mana arah pasar bergerak, sehingga mereka bisa mengambil keputusan dengan tepat.
"Jadi gejolak market pun, gejolak market segala macam, kita ada yang profesional yang akan mengajarinya. Oh ini ada fundamental, oh technical nya juga ada," jelas dia.
Lebih jauh, Didi Max aktif melakukan sinergi dengan sekolah-sekolah serta asosiasi untuk membuat suatu upaya literasi. Hal ini ditujukan agar setiap orang bisa mendapatkan literasi terkait perdagangan berjangka.
"Sinerginya seperti transparansi, jadi kalau misalkan transaksi di kita itu makanya berbentuk segregated account. Segregat itu adalah akun yang terpisah, yang mana itu bisa di transparan dan literasinya edukasi dari semua, baik itu dari KBI, baik itu dari Bappebti, dan yang lain-lain," tandas Yadi.
(dpu/dpu)
[Gambas:Video CNBC]
Next Article Ray Dalio Lepas Semua Saham Bridgewater, Ada Apa?
