
Bos Danantara Ungkap Dilema Sektor Ketenagakerjaan

Jakarta, CNBC Indonesia - Chief Executive Officer Badan Pengelola Investasi (BPI) Daya Anagata (Danantara) Rosan Roeslani menyebut adanya sebuah dilema yang dialami sektor ketenagakerjaan Indonesia. Menurutnya, salah satu cara untuk menciptakan lapangan pekerjaan adalah dengan investasi yang masuk dari dalam dan luar negeri.
Namun, pada saat yang bersamaan, kualitas Sumber Daya Manusia (SDM) menjadi tantangan. Hal menjadi pekerjaan rumah pemerintah untuk menyiapkan SDM yang berkualitas.
"Karena untuk investasi masuk salah satu kriteriannya yang mereka tanyakan talentnya manusianya siap atau tidak. Siap atau tidak. Nah ini juga adalah PR kita bersama, bagaimana kita menyiapkan talent pool kita, SDM kita untuk terus bisa meningkat," ujarnya di JCC Senayan, Rabu (8/10).
Rosan melanjutkan lebih jauh, jika melihat dari struktur tenaga kerja kita saat ini, sebanyak 152 juta orang, 44-45% merupakan lulusan Sekolah Dasar (SD), Kemudian lulusan SMP sekitar 17%, SMA sekitar 21%, sementara lulusan universitas atau diploma hanya sekitar 14%.
Sehingga, salah satu cara untuk menyetarakan dengan pendidikan universitas melalui pendidikan vokasi.
"Hanya 14 persen. Sehingga pendidikan salah satunya pendidikan vokasi, vokasional training dan edukasi menjadi hal yang sangat penting. Nah dengan background seperti ini kita juga take time kalau kita mencoba untuk memasukkan semua human capital kita, sumber daya manusia kita ini ke universitas atau diploma," jelasnya
Menurutnya, pelatihan program vokasi menjadi sangat penting untuk peningkatan kualitas dan kemampuan SDM.
"Nah oleh sebab itu program vokasional training menjadi hal yang sangat penting, yang menjadi sekali prioritas dalam kita meng-upscaling, rescaling dari kemampuan sumber daya manusia kita," pungkasnya.
(fsd/fsd)
[Gambas:Video CNBC]
Next Article Video: Cara Jadi Miliarder Lewat Saham Mulai dari Rp10 Juta
