Emiten IPO Sepi Tahun Ini, Bursa Beberkan Alasannya

Romys Binekasri, CNBC Indonesia
06 October 2025 09:25
Pekerja melintas di depan layar Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) di Bursa Efek Indonesia, Jakarta, Senin, (1/4/2024). (CNBC Indonesia/Muhammad Sabki)
Foto: (CNBC Indonesia/Muhammad Sabki)

Jakarta, CNBC Indonesia — Bursa Efek Indonesia (BEI) buka suara terkait capaian target emiten baru yang saat ini belum mencapai separuh dari target. BEI menargetkan sebanyak 66 perusahaan mencatatkan sahamnya melalui Initial Public Offering (IPO) tahun ini. Namun, hingga kuartal III baru mencapai 23 perusahaan dengan total penghimpunan danan sebesar Rp 15,1 triliun.

Direktur Penilaian BEI I Gede Nyoman Yetna mengatakan, meskipun demikian, pihaknya tetap optimistis terhadap perkembangan pencatatan saham baru di tahun 2025.

"Jumlah ini masih menunjukkan tren positif khususnya dari besar dana dihimpun, meski secara jumlah masih belum mencapai target yang ditetapkan," ujarnya kepada wartawan, Senin (6/10).

Optimisme tersebut berdasarkan dari data World Federation of Exchanges, jumlah perusahaan tercatat di BEI tumbuh 0,95% year-to-date (ytd) per Agustus 2025, lebih tinggi dibandingkan bursa di Thailand, Filipina, Vietnam (Ho Chi Minh), maupun Singapura yang justru mencatat penurunan pertumbuhan jumlah perusahaan tercatat.

Nyoman menjabarkan, secara umum, keputusan perusahaan untuk melakukan IPO juga mempertimbangkan berbagai aspek, termasuk kondisi perekonomian.

"Kondisi geopolitik global mempengaruhi minat perusahaan untuk IPO," sebutnya.

Hingga saat ini, tercatat ada 11 perusahaan yang antre melakukan listing di pasar modal. Nyoman menyebut, fokus BEI tidak semata pada percepatan proses listing, melainkan juga pada persiapan kualitas agar setiap calon emiten memiliki aspek pemenuhan regulasi dan kepatuhan yang baik, going concern perusahaan yang terjaga serta dapat memberikan manfaat bagi stakeholder pasar modal.

"Tentunya dalam hal calon perusahaan tercatat dapat memenuhi hal-hal dimaksud dalam sisa tahun ini maka kami berharap perusahaan-perusahaan tersebut dapat menambah pilihan investasi saham bagi investor di Indonesia," imbuhnya.

Selain pemenuhan persyaratan IPO, lanjutnya, BEI juga menekankan bahwa perusahaan yang berhasil tercatat diharapkan tidak hanya mampu melaksanakan IPO dengan sukses, tetapi juga menjaga kinerja, keberlangsungan usaha, dan kepercayaan investor dalam jangka panjang.

"Kinerja perusahaan tercatat tidak semata-mata diukur dari fluktuasi harga saham di pasar sekunder dalam jangka pendek. Indikator kinerja dapat tercermin diantaranya dari kekuatan fundamental perusahaan, penerapan tata kelola yang baik, serta kejelasan strategi bisnis jangka panjang," jelasnya.


(mkh/mkh)
[Gambas:Video CNBC]
Next Article Banyak Perusahaan Berlomba Melantai di Bursa, Apa Keuntungannya?

Tags

Related Articles
Recommendation
Most Popular