Harga Saham Meroket, BEI Pantau Ketat Perdagangan 4 Emiten Ini

Romys Binekasri, CNBC Indonesia
03 October 2025 08:57
Pergerakan indeks Harga Saham Gabungan (IHSG), di Bursa Efek Indonesia, Jakarta, Selasa (9/9/2025). (CNBC Indonesia/Muhammad Sabki)
Foto: Pergerakan indeks Harga Saham Gabungan (IHSG), di Bursa Efek Indonesia, Jakarta, Selasa (9/9/2025). (CNBC Indonesia/Muhammad Sabki)

Jakarta, CNBC Indonesia - Bursa Efek Indonesia (BEI) memantau dengan ketat perdagangan saham PT Bumi Resources Minerals Tbk (BRMS), PT Asri Karya Lestari Tbk (ASLI), PT Telefast Indonesia Tbk (TFAS), dan PT SLJ Global Tbk (SULI).

Alasan BEI mengawasi dengan ketat perdagangan saham 4 emiten tersebut karena telah terjadi peningkatan harga saham di luar kebiasaan (Unusual Market Activity).

"Pengumuman Unusual Market Activity (UMA) tidak serta merta menunjukkan adanya pelanggaran terhadap peraturan perundang-undangan di bidang pasar modal," tulis manajemen BEI, Jumat (3/10).

Informasi terakhir mengenai BRMS adalah informasi tanggal 23 September 2025 yang dipublikasikan melalui website PT Bursa Efek Indonesia (Bursa) perihal penjelasan atas volatilitas transaksi. Saham BRMS diketahui telah naik 82% dalam sebulan terakhir dan melonjak 176% sejak awal tahun.

Selanjutnya, informasi terakhir mengenai ASLI adalah informasi tanggal 30 September 2025 yang dipublikasikan melalui website PT Bursa Efek Indonesia (Bursa) perihal pembukaan penghentian sementara perdagangan efek PT Asri Karya Lestari Tbk. Saham ASLI diketahui telah naik 80%selama sepekan dan melonjak 142% dalam sebulan terakhir.

Lalu, informasi terakhir mengenai TFAS adalah informasi tanggal 15 September 2025 yang dipublikasikan melalui website PT Bursa Efek Indonesia (Bursa) perihal penjelasan atas volatilitas transaksi. Saham TFAS diketahui telah naik 70% selama sepekan dan melonjak 112% dalam sebulan terakhir.

Sementara informasi terakhir mengenai SULI adalah informasi tanggal 17 September 2025 yang dipublikasikan melalui website PT Bursa Efek Indonesia (Bursa) perihal penyampaian bukti iklan keterbukaan informasi mengenai perjanjian fasilitas kredit yang diperoleh anak perusahaan terkendali yaitu PT Orimba Alam Kreasi (OAK). Saham SULI diketahui telah naik 57% dalam sebulan terakhir dan melonjak 85% sejak awal tahun.

Dengan demikian, para Investor diharapkan untuk memperhatikan jawaban emiten atas permintaan konfirmasi Bursa, mencermati kinerja emiten dan keterbukaan informasinya, mengkaji kembali rencana corporate action emiten apabila rencana tersebut belum mendapatkan persetujuan RUPS.

Serta, mempertimbangkan berbagai kemungkinan yang dapat timbul di kemudian hari sebelum melakukan pengambilan keputusan investasi.


(fsd/fsd)
[Gambas:Video CNBC]
Next Article Harga Saham Naik Tajam, BEI Pantai Ketat Perdagangan JATI

Tags

Related Articles
Recommendation
Most Popular