Komentar dari Purbaya Bikin IHSG Melesat Naik Nyaris 1%

fsd, CNBC Indonesia
11 September 2025 12:36
Pergerakan indeks Harga Saham Gabungan (IHSG), di Bursa Efek Indonesia, Jakarta, Selasa (9/9/2025). (CNBC Indonesia/Muhammad Sabki)
Foto: Pergerakan indeks Harga Saham Gabungan (IHSG), di Bursa Efek Indonesia, Jakarta, Selasa (9/9/2025). (CNBC Indonesia/Muhammad Sabki)

Jakarta, CNBC Indonesia - Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) melesat 0,86% atau naik 66,44 poin ke level 7.765,45 pada penutupan perdagangan sesi pertama, Kamis (11/9/2025). Sebanyak 425 saham naik, 217 turun, dan 161 tidak bergerak.

Nilai transaksi hingga jeda makan siang tergolong ramai atau mencapai Rp 10,46 triliun yang melibatkan 19,53 miliar saham dalam 1,19 juta kali transaksi.

Mayoritas sektor perdagangan bergerak di zona hijau, dengan penguatan terbesar dicatatkan oleh sektor finansial, kesehatan dan konsumer primer. Sedangkan hanya sektor energi, properti dan konsumer non primer yang mengalami pelemahan.

Saham emiten perbankan BUMN terctata menjadi penggerak utama kinerja IHSG hari ini.

Saham Bank Rakyat Indonesia (BBRI) yang melesat 5,15% ke Rp 4.080 per saham menjadi penopang utama gerak IHSG dan menyumbang kenaikan 33 indeks poin.

Lalu ada Bank Mandiri (BMRI) yang naik 2,73% ke Rp 4.520 per saham menyumbang penguatan 10,5 indeks poin. Kemudian ada Bank Negara Indonesia (BBNI) yang menguat 6,10% ke Rp 4.350 per saham dengan sumbangsih 8,9 indeks poin.

Kenaikan saham emiten bank BUMN ini seiring dengan pernyataan Menteri Keuangan Purbaya Yudhi Sadewa tentang menarik Rp 200 triliun dari Bank Indonesia dan mengembalikannya ke sistem perekonomian, kemarin Rabu (10/9/2025).

Sebagai informasi, Pemerintah akan menarik dana yang selama ini tersimpan di BI sebesar Rp200 triliun dan dialihkan kepada perbankan. Langkah ini ditempuh untuk mendorong perputaran ekonomi yang lebih cepat.

Hal ini disampaikan oleh Menteri Keuangan Purbaya Yudhi Sadewa di Istana Negara, Jakarta, Rabu (10/9/2025). Keputusan tersebut juga telah mendapatkan persetujuan dari Presiden Prabowo Subianto.

Purbaya menjelaskan, dana tersebut merupakan kas negara. Pemindahan dana ke perbankan bukan dalam bentuk pinjaman melainkan tambahan likuiditas agar bisa menggenjot penyaluran kredit.

Pasar keuangan RI yang berhasil rebound pada perdagangan kemarin Rabu menunjukkan gejolak dari efek reshuffle Kabinet Merah Putih sudah mulai mereda.

Akan tetapi tampaknya volatilitas pasar masih akan diuji sejumlah data dari eksternal, utamanya soal inflasi AS dan update mingguan soal pasar tenaga kerja yang akan menjadi penentu utama keputusan suku bunga the Fed pada minggu depan.

Sementara itu, bursa Asia-Pasifik dibuka bervariasi pada Kamis (11/9/2025), mengikuti reli di Wall Street yang terus mencetak rekor tertinggi. Optimisme investor didorong oleh harapan pemangkasan suku bunga The Fed dan data inflasi yang lebih baik dari perkiraan.

Melansir CNBC.com, di Jepang, indeks acuan Nikkei 225 naik tipis 0,23% pada awal perdagangan, sedangkan Topix terkoreksi 0,18%. Sementara itu, indeks Kospi Korea Selatan menguat 0,67% dan Kosdaq naik 0,2%.

Berbeda dengan kawasan lainnya, indeks acuan Australia S&P/ASX 200 justru melemah 0,29%. Hong Kong juga diperkirakan dibuka negatif, dengan kontrak berjangka Hang Seng berada di level 25.994, lebih rendah dibanding penutupan sebelumnya di 26.200,26.

Adpaun pada perdagangan Rabu (10/9/2025) di Wall Street, sebagian besar indeks utama ditutup menguat dan mencetak rekor baru. Data indeks harga produsen (PPI) terbaru menunjukkan inflasi melandai, memperkuat sentimen positif di pasar.

Indeks S&P 500 ditutup naik 0,3% ke 6.532,04, rekor penutupan tertinggi sepanjang sejarah. Bahkan sempat menanjak 0,7% ke 6.555,97 di sesi intraday, juga menjadi rekor baru.

Nasdaq Composite ikut menguat tipis 0,03% ke 21.886,06, mencetak rekor penutupan setelah sebelumnya menyentuh level tertinggi intraday. Namun, Dow Jones Industrial Average justru turun 220,42 poin atau 0,48% ke 45.490,92, tertekan aksi jual pada saham Apple usai peluncuran iPhone terbaru yang mengecewakan investor.


(fsd/fsd)
[Gambas:Video CNBC]
Next Article IHSG Merah! Pasar Cemas Deflasi dan Data Ekonomi

Tags

Related Articles
Recommendation
Most Popular