
Viral Gudang Garam PHK Massal Karyawan, Begini Kondisi Keuangannya

Jakarta, CNBC Indonesia - Kabar PHK Massal karyawan PT Gudang Garam tengah viral di media sosial. Jabar tersebut diungkap melalui sebuah video yang tersebar di internet.
Sebuah video yang diunggah akun @adion._87 memperlihatkan momen haru saat karyawan yang mengenakan seragam merah dan biru bertuliskan PT Gudang Garam didera kabar PHK Massal. Video tersebut memperlihatkan ketika mereka dikumpulkan dalam satu aula.
Usai mendengar kabar tersebut, para karyawan menangis dan berpelukan haru. Mereka langsung bersalaman selayaknya pamitan.
Tidak disebutkan kapan kejadian tersebut berlangsung. CNBC Indonesia pun telah mencoba menghubungi manajemen GGRM, namun hingga berita ini ditulis, belum ada jawaban dari perseroan. Sementara bila menilik laporan keterbukaan informasi BEI terakhir, GGRM akan melaksanakan public expose pada 11 September 2025 mendatang.
PT Gudang Garam Tbk (GGRM) belakangan diketahui mencatat laba yang dapat diatribusikan kepada pemilik entitas induk hingga semester I tahun 2025 sebesar Rp 117,1 miliar. Laba tersebut anjlok 87,3% jika dibandingkan semester I tahun 2024 yang sebesar Rp 925,5 miliar.
Mengutip laporan keuangannya yang disampaikan melalui keterbukaan informasi Bursa Efek Indonesia (BEI), penurunan laba tersebut karena pendapatan GGRM hingga Juni 2025 turun 11,4% jadi Rp 44,3 triliun dari perolehan Juni 2024 yang sebesar Rp 50,01 triliun.
Biaya pokok pendapatan juga turun menjadi Rp 40,5 triliun. Maka laba kotor GGRM hingga Juni 2025 turun menjadi Rp 3,7 triliun dari Juni 2024 yang sebesar Rp 5,06 triliun.
Laba usaha GGRM hingga semester pertama juga anjlok signifikan menjadi Rp 513,7 miliar dari Juni 2024 yang sebesar Rp 1,613 triliun.
Penurunan tersebut karena pendapatan lainnya turun jadi Rp 148,7 miliar, sedangkan penurunan beban usaha hanya 5% jauh lebih kecil dari penurunan pendapatan dan menjadi Rp 3,4 triliun. Sementara itu, beban lainnya malah naik jadi Rp 2,3 miliar, dan perusahaan membukukan rugi kurs Rp 1,7 miliar dari sebelumnya mencatat laba Rp 39,3 miliar.
Sebelumnya diberitakan, Petani tembakau di Temanggung tengah gigit jari karena serapan pabrikan rokok pada petani tengah berhenti. Ada beberapa pabrikan yang menghentikan pembelian tembakau pada petani, seperti Gudang Garam serta Nojorono yang memproduksi rokok kenamaan seperti Clas Mild.
Sementara itu, Presiden Partai Buruh sekaligus Konfederasi Serikat Pekerja Indonesia (KSPI) Said Iqbal mengaku akan mengecek terlebih dahulu soal dugaan PHK massal yang dilakukan Gudang Garam.
"Bila benar terjadi phk di pt gudang garam, ini membuktikan daya beli masyarakat masih rendah shg produkdi menurun. Juga disebabkan pasokan tembakau terbatas dan pt gudang garam dalam produk rokoknya kurang mengikuti trend perubahan zaman dan tidak inovatip shg rokoknya kurang dapat bersaing di pasaran ditambah pajak cukai rokok makin mahal," ungkap dia.
(wur/wur)
[Gambas:Video CNBC]
Next Article Video: Meramal Bisnis Rokok, Emiten Mana Paling Untung?
