Saham Tambang Pesta Pora, IHSG Akhirnya Bangkit

fsd, CNBC Indonesia
02 September 2025 16:42
Sejumlah pengunjung di dalam ruangan pergerakan Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) di Bursa Efek Indonesia (BEI), Jakarta, Selasa, (8/4/2025). (CNBC Indonesia/Muhammad Sabki)
Foto: Sejumlah pengunjung di dalam ruangan pergerakan Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) di Bursa Efek Indonesia (BEI), Jakarta, Selasa, (8/4/2025). (CNBC Indonesia/Muhammad Sabki)

Jakarta, CNBC Indonesia - Indeks Harga Saham Gabungan berakhir menguat 0,85% atau naik 65 poin ke 7.801,58 pada penutupan perdagangan Selasa (2/9/2025) di tengah kondisi politik yang masih menantang.

Penguatan ini terjadi setelah dua hari perdagangan beruntun terkoreksi dalam.

Nilai transaksi saham mencapai Rp 16,38 triliun yang melibatkan 36 miliar saham dalam 2 juta kali transaksi. Adapun 576 saham tercatat menguat, 126 melemah dan 101 lainnya saham stagnan.

Nyaris seluruh sektor perdagangan bergerak di zona hijau, dengan penguatan terbesar dicatatkan oleh properti, barang baku dan industri. Adapun sektor yang mengalami pelemahan hanya utilitas dan teknologi.

Saham-saham emiten pertambangan tercatat menjadi penggerak utama kinerja IHSG hari ini.

Emiten holding bisnis Prajogo Pangestu, Barito Pacific (BRPT), tercatat menjadi penopang utama kinerja IHSG. Saham BRPT naik 7,04% ke Rp 2.280 per saham dan menyumbang kenaikan 9,32 indeks poin.

Lalu diikuti enam saham emiten tambang yang melengkapi tujuh besar emiten dengan kontribusi terbesar menjadi penggerak kinerja IHSG hari ini:

1. Emiten tambang emas, nikel dan bauksit BUMN, Aneka Tambang (ANTM), naik 8,44% ke Rp 3.470 per saham dengan sumbangsih 5,51 indeks poin

2. Emiten tambang emas kongsi Grup Bakrie dan Grup Salim, Bumi Resources Minerals (BRMS), naik 10,29% ke Rp 525 per saham dengan kontribusi 5,49 indeks poin

3. Emiten tambang tembaga-emas Grup Salim, Amman Mineral Internasional (AMMN), naik 1,91% ke Rp 8.000 per saham dengan kontribusi 4,7 indeks poin

4. Emiten alat berat dan tambang emas-batu bara Grup Astra, United Tractors (UNTR), naik 5,82% ke Rp 25.900 per saham dengan sumbangsih 4,55 poin indeks poin

5. Emiten tambang batu bara Grup Sinarmas, Dian Swastatika Sentosa (DSSA), naik 1,12% ke Rp 99.600 per saham dengan kontribusi 4,22 indeks poin

6. Emiten tambang batu bara milik Low Tuck Kwong, Bayan Resources (BYAN), naik 0,98% ke Rp 18.100 per saham dan menyumbang 3,03 indeks poin.

Dari Pasar Asia-Pasifik berakhir bervariasi hari ini kala para investor mencermati pertemuan para pemimpin Organisasi Kerja Sama Shanghai (SCO) di Tianjin. Pertemuan tersebut dihadiri oleh sejumlah pemimpin dunia termasuk Xi Jinping, Vladimir Putin dan Narendra Modi.

Ketidakpastian tarif AS diprediksi masih akan membebani sentimen pasar. Hal ini terjadi setelah pengadilan banding federal AS pada hari Jumat memutuskan bahwa sebagian besar tarif global Presiden Donald Trump ilegal.

Pada akhir perdagangan hari ini, Selasa (2/9/2025), indeks Nikkei 225 Jepang naik 0,29%, sementara indeks Kospi naik 0,94%. Indeks Singapura, India dan Malaysia juga tercatat menguat.

Sementara indeks Shanghai, Hong Kong dan Australia tercatat melemah.

Efek demo yang terjadi sejak pekan lalu berimbas kurang baik bagi IHSG pada perdagangan kemarin, tampaknya dampaknya mulai berkurang hari ini.

Hal ini seiring dengan tensi aksi demo yang mulai mendingin usai Presiden melakukan konferensi pers dan berjanji memperbaiki kondisi politik domestik usai bertemu dengan pemimpin partai politik di Indonesia.


(fsd/fsd)
[Gambas:Video CNBC]
Next Article IHSG Tergelincir, Turun 0,32% ke 7.175 Sebelum Libur Panjang

Tags

Related Articles
Recommendation
Most Popular