Kilang Rusia Terancam Diserang, Harga Minyak 'Mendidih'

Emanuella Bungasmara Ega Tirta, CNBC Indonesia
02 September 2025 10:40
minyak dunia
Foto: minyak dunia

Jakarta, CNBC Indonesia - Harga minyak dunia bergerak naik pada perdagangan Selasa pagi (2/9/2025), didorong oleh kekhawatiran gangguan pasokan imbas eskalasi konflik Rusia-Ukraina.

Mengutip Refinitiv, pada Selasa pukul 10.05 WIB, harga minyak Brent kontrak November 2025 naik ke US$68,49 per barel, setelah sehari sebelumnya ditutup di posisi US$68,15 per barel. Sementara itu, harga minyak mentah Amerika Serikat West Texas Intermediate (WTI) juga ikut menguat ke US$64,98 per barel dibanding penutupan sebelumnya di US$64,01 per barel.

Kenaikan harga ini terjadi usai laporan bahwa serangan drone Ukraina memaksa penutupan fasilitas kilang yang menyumbang setidaknya 17% kapasitas penyulingan Rusia, atau sekitar 1,1 juta barel per hari. Kondisi ini menimbulkan kekhawatiran lebih lanjut akan ketatnya pasokan global.

"Risiko terhadap infrastruktur energi Rusia masih tinggi. Ukraina terus meningkatkan serangan ke kilang minyak Rusia sepanjang akhir pekan," tulis Daniel Hynes, Senior Commodity Strategist ANZ, dalam catatan risetnya dikutip Reuters.

Selain tensi di Eropa Timur, sentimen geopolitik juga datang dari Asia. Presiden China Xi Jinping kembali menegaskan visinya mengenai "tatanan global baru" bersama Rusia dan India, sebuah langkah yang dinilai pasar sebagai penantang dominasi Amerika Serikat. Perkembangan ini menambah kompleksitas perdagangan energi, mengingat China dan India merupakan pembeli terbesar minyak Rusia.

Kini, perhatian investor tertuju pada pertemuan Organisasi Negara Pengekspor Minyak (OPEC) dan sekutunya yang dijadwalkan 7 September 2025. Pasar menanti sinyal apakah kartel produsen minyak akan mempertahankan atau menambah pasokan di tengah ketidakpastian geopolitik.

CNBC Indonesia


(emb/emb)
[Gambas:Video CNBC]
Next Article Harga Minyak Anjlok, Pasar Masih Dihantui Tarif Trump

Tags

Related Articles
Recommendation
Most Popular