
Aksi Demo Berlanjut: Rupiah Melemah Tipis, Dolar ke Rp 16.420

Jakarta, CNBC Indonesia - Nilai tukar rupiah dibuka melemah terhadap dolar Amerika Serikat (AS) pada perdagangan hari ini, Selasa (2/9/2025).
Melansir dari Refinitiv, mata uang garuda melemah tipis 0,08% di posisi Rp16.420/US$ pada Selasa pukul 09.05 WIB, setelah pada perdagangan kemarin, Senin (1/9/2025) rupiah berhasil ditutup menguat 0,45% di level Rp16.410/US$.
Sementara itu, indeks dolar AS (DXY) per pukul 09.03 WIB terpantau melemah 0,04% di level 97,71. Setelah pada perdagangan kemarin indeks dolar sempat menyentuh level terendahnya sejak 28 Juli 2025.
Pergerakan rupiah hari ini akan dipengaruhi oleh sentimen baik itu dalam negeri maupun eksternal.
Pergerakan rupiah hari ini dibayangi oleh kombinasi sentimen domestik dan eksternal. Dari dalam negeri, pasar menanti eskalasi demonstrasi besar yang digelar Aliansi Badan Eksekutif Mahasiswa Seluruh Indonesia (BEM SI).
Aksi bertajuk Indonesia (C)emas ini dijadwalkan berlangsung di Jakarta dengan membawa 11 tuntutan krusial kepada pemerintah. Aksi tersebut semula direncanakan Senin (1/9/2025) namun ditunda ke hari ini. Gelombang unjuk rasa juga muncul di daerah lain seperti Garut, Jawa Barat, yang dipimpin BEM se-Garut menuju Gedung DPRD setempat, serta beberapa kota lain yang turut menggelar aksi serupa.
Protes ini sekaligus melanjutkan rangkaian demonstrasi di berbagai wilayah terkait kritik atas kinerja DPR dan insiden tewasnya pengemudi ojek online di Jakarta akibat benturan dengan aparat.
Dari eksternal, dolar AS masih tertekan setelah menyentuh level terendah lima pekan pada Senin kemarin. Investor menunggu serangkaian data tenaga kerja AS, termasuk laporan non-farm payrolls Jumat mendatang, yang akan menentukan arah kebijakan The Federal Reserve.
Pasar saat ini memperkirakan peluang 90% pemangkasan suku bunga 25 basis poin bulan September, dengan total potensi easing hingga 100 bps pada 2026.
Selain itu, faktor politik menambah tekanan, mulai dari sengketa tarif era Donald Trump, upaya presiden memecat Gubernur The Fed Lisa Cook, hingga ketidakpastian politik di Eropa seiring ancaman jatuhnya pemerintahan Prancis dalam voting parlemen pekan depan.
Kombinasi dinamika demonstrasi domestik dan tekanan eksternal terhadap dolar AS membuat pergerakan rupiah hari ini berpotensi fluktuatif, dengan arah pergerakan bergantung pada eskalasi situasi politik dalam negeri dan data ekonomi Amerika Serikat yang akan segera dirilis.
(evw/evw)
[Gambas:Video CNBC]
Next Article Efek Kebijakan Trump, Segini Harga Dolar AS Money Changer
