
IHSG Anjlok 2%, Bos Bursa: Fundamental Bagus

Jakarta, CNBC Indonesia — Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) anjlok pada hari pertama setelah kerusuhan akhir pekan lalu. Indeks dibuka turun 2,69% atau 210,39 poin ke 7.620,10 pada pembukaan perdagangan Senin (1/9/2025).
Selang beberapa menit setelah pembukaan IHSG terkoreksi semakin dalam atau anjlok hingga 3,51%.
Saham Emiten blue chip tercatat menjadi pemberat utama kinerja IHSG hari ini, dengan DCII yang melemah 6% menyumbang koreksi 22 indeks poin ke IHSG hari ini. Saham-saham perbankan raksasa seperti BBRI, BMRI dan BBCA juga kompak tercatat menjadi pemberat utama IHSG hari ini.
Direktur Utama PT Bursa Efek Indonesia (BEI) Iman Rachman mengatakan bahwa pasar saham dipengaruhi oleh dua hal, yakni fundamental dan persepsi. Menurutnya saat ini pasar disengat oleh sentimen persepsi.
"Fundamentalnya bagus dan kelihatan yang terjadi memang persepsi investor asing, dan kelihatan kan kondisinya membaik," katanya usai konferensi pers di Bursa Efek Indonesia, Senin (1/9/2025).
Sebagaimana diketahui, Morgan Stanley Capital International (MSCI) telah mengumumkan hasil tinjauan berkala (index review) untuk edisi Agustus 2025. Pada MSCI Global Standard Indexes List, ada 2 emiten masuk dan 1 emiten keluar. Sementara pada MSCI Small Cap Indexes ada 6 emiten masuk dan 2 emiten keluar.
Sebagai informasi, IHSG telah beberapa kali melewati masa-masa kritis. Penurunan terburuk indeks terjadi pada 8 Januari 1998, di mana IHSG ambruk 11,95% dalam satu hari. Kala itu Indonesia tengah dihantam dengan kepanikan karena nilai tukar rupiah mendadak anjlok terhadap dolar Amerika Serikat.
Kemudian pada 8 Oktober 2008, indeks tercatat turun 10,37%. Saat itu indeks dipukul oleh krisis keuangan global.
Terbaru, IHSG sempat merosot 7,9% pada 8 April 2025. Ini terjadi sebagai respons investor atas kebijakan tarif impor Presiden AS Donald Trump.
(mkh/mkh)
[Gambas:Video CNBC]
Next Article IHSG Ditutup Merah, Tertekan Kinerja Saham TPIA-GOTO-DCII
