Meski Tertekan,Aset Ini Diprediksi Naik Tinggi Akhir Tahun

Mentari Puspadini, CNBC Indonesia
28 August 2025 14:30
Area pabrik kertas di Quebec, Kanada 'disulap' menjadi pusat penambangan mata uang kripto (cryptocurrency) di tengah tren Bitcoin. (dok. REUTERS/Christinne Muschi)
Foto: REUTERS/Christinne Muschi

Jakarta, CNBC Indonesia - Harga Bitcoin yang melemah dalam beberapa pekan terakhir diprediksi memiliki peluang besar berbalik positif dengan volatilitas lebih rendah dalam beberapa bulan mendatang. Penelitian terbaru menilai tren tersebut dapat menguntungkan investor jangka menengah.

Mata uang kripto terbesar ini sempat berada di bawah tekanan setelah sejumlah investor besar melakukan likuidasi dan arus keluar dari ETF Bitcoin meningkat. Sejak mencetak rekor tertinggi di atas US$124.000 pada 14 Agustus, harga Bitcoin sudah turun sekitar 12% dan bahkan sempat menyentuh level terendah US$108.700 pada Jumat pagi, posisi terendah sejak 9 Juli.

Meski begitu, melansir Coin Telegraph, analisis terbaru menunjukkan potensi kenaikan rata-rata hingga 44% menjelang Natal. Penelitian yang dirilis ekonom jaringan Timothy Peterson di platform X memperkirakan kinerja positif untuk BTC/USD pada kuartal IV.

Secara historis, September merupakan bulan dengan performa terlemah bagi Bitcoin, di mana BTC/USD tidak pernah ditutup lebih tinggi dari 8%. Namun Peterson tetap optimistis dengan membandingkan pergerakan beberapa siklus bull market sebelumnya.

"Persis empat bulan hingga Natal. Bagaimana kinerja Bitcoin di periode ini? Naik 70% dari waktu yang ada dengan rata-rata kenaikan 44%," ujar Peterson dalam laporannya. Perhitungan ini berpotensi mendorong harga Bitcoin hingga US$160.000 pada akhir 2025, menurut data Cointelegraph Markets Pro dan TradingView.

Meski demikian, Peterson mengingatkan proyeksi tersebut lebih sebagai panduan dibandingkan kepastian. Ia menilai ada beberapa tahun yang tidak bisa dibandingkan dengan kondisi pasar saat ini, seperti 2017, 2018, 2020, dan 2022, sehingga skenario tahun 2025 cenderung lebih positif meski dengan volatilitas yang lebih rendah.

Sementara itu, sebagian analis lain melihat pelemahan harga saat ini justru sebagai fase normal menjelang September yang memang dikenal lemah bagi Bitcoin. Trader Donny menilai BTC/USD sedang "frontrunning" tren September, serupa dengan pola yang terlihat di bull market 2017.

Menurut Donny, meski skala pergerakan berbeda, hasil akhirnya tetap menunjukkan arah kenaikan lebih tinggi. Ia juga menambahkan bahwa Bitcoin saat ini tengah meniru pola emas setelah periode ketertinggalan, sebuah hubungan klasik yang masih berlanjut dalam beberapa tahun terakhir.


(fsd/fsd)
[Gambas:Video CNBC]
Next Article Bitcoin Tembus Rekor Baru! Bahan Bakarnya Tambah Lagi

Tags

Related Articles
Recommendation
Most Popular