Wall Street Rontok, Pasar Cemas Tunggu Powell

Tim Redaksi, CNBC Indonesia
22 August 2025 06:35
Papan di atas lantai perdagangan Bursa Efek New York menunjukkan angka penutupan rata-rata industri Dow Jones, Jumat, 11 April 2025. (AP Photo/Richard Drew)
Foto: Papan di atas lantai perdagangan Bursa Efek New York menunjukkan angka penutupan rata-rata industri Dow Jones, Jumat, 11 April 2025. (AP/Richard Drew)

Jakarta, CNBC Indonesia — Bursa Wall Street ambruk berjamaah pada perdagagan Kamis atau Jumat dini hari waktu Indonesia.

Indeks S&P 500 melemah untuk hari kelima berturut-turut, karena para pelaku pasar menanti pidato Ketua Federal Reserve Jerome Powell pada Jumat.

Indeks acuan S&P 500 turun 0,4% dan ditutup di level 6.370,17, sementara Nasdaq Composite melemah 0,34% ke 21.100,31. Dow Jones Industrial Average melandai 152,81 poin, atau 0,34%, berakhir di 44.785,50.

Investor menantikan Powell berbicara di simposium ekonomi tahunan bank sentral di Jackson Hole, Wyoming, di mana ia mungkin memberikan petunjuk terkait arah suku bunga yang bisa meredakan kekhawatiran pasar terhadap inflasi yang masih tinggi.

Berdasarkan alat FedWatch milik CME, kontrak berjangka Fed funds memperkirakan hampir 74% kemungkinan bank sentral akan memangkas suku bunga pada pertemuan kebijakan berikutnya di bulan September.

Risalah pertemuan The Fed di Juli menunjukkan bahwa para pembuat kebijakan khawatir mengenai kondisi pasar tenaga kerja dan inflasi, meski sebagian besar menilai masih terlalu dini untuk menurunkan suku bunga.

Gubernur Fed Christopher Waller dan Michelle Bowman menolak keputusan mempertahankan suku bunga, menandai pertama kalinya sejak 1993 dua anggota dewan tidak sependapat.

"Valuasi saham saat ini sangat tinggi menjelang pertemuan Jackson Hole, dan investor memiliki ekspektasi besar bahwa Powell akan memberi sinyal pemangkasan suku bunga di September," ujar Rick Gardner, Chief Investment Officer di RGA Investments, kepada CNBC Indonesia.

Dia menambahkan jika Powell tidak memberi sinyal tersebut, investor bisa saja memilih melepas sebagian aset, apalagi dengan volume perdagangan Agustus yang lebih tipis dan kecenderungan menghindari risiko menjelang akhir pekan.

Saham Walmart turun lebih dari 4% setelah laporan laba kuartalan perusahaan ritel itu meleset dari ekspektasi Wall Street yang pertama sejak Mei 2022. Namun, penjualan perusahaan tercatat melampaui perkiraan.

Pasar sepanjang pekan ini juga tertekan oleh aksi jual besar pada saham teknologi. Investor mengambil keuntungan dari saham-saham unggulan seperti Nvidia, Palantir, dan Meta Platforms.

Secara mingguan, S&P 500 turun 1,2%, Nasdaq merosot 2,4%, sementara Dow Jones yang berisi 30 saham utama menuju pelemahan sekitar 0,4%.


(mkh/mkh)
[Gambas:Video CNBC]
Next Article Potret Wall Street-Bursa Asia Rontok Terkena Dampak Tarif Trump

Tags

Related Articles
Recommendation
Most Popular